Tekan Inflasi di Konawe, Harmin Ramba: Komoditi Tomat dan Cabai Bisa jadi Usaha Penyangga
KONAWE, Sultranews.co.id – Penjabat Bupati Konawe H. Harmin Ramba bersama pejabat eselon II lingkup setempat, melakukan panen raya tanaman tomat dan cabai di Desa Tetemotaha Kecamatan Wonggeduku, Jum’at (10/11).
PJ Bupati Konawe Harmin Ramba mengatakan, sengaja pihakya hadir melakukan panen raya tanaman cabai dan tomat ini sebagai bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) kepada para petani setempat. Apalagi, lanjutnya, daerah ini sudah terkenal sejak dahulu menjadi sentral palawija dan holtikultura yang hasil produksinya dapat menyuplai di sejumlah pasar sentral di Konawe , bahkan sampai di Kota Kendari, ibu kota provinsi Sultra.
Menurutnya, tanaman jenis komoditas ini penting untuk terus dikembangkan, karena memiliki pangsa pasar yang jelas. Dimana, kata dia, kebutuhan akan komoditas ini tidak pernah luput dari kebutuhan masyarakat sehari-hari. Sehingga kuantitas hasil produksinya harus terus terjaga , karena bila hasilnya menurun, maka dapat memicu inflasi.
“Jadi kegiatan makro ekonomi bidang budidaya tanaman cabai dan tomat ini dapat menjadi kegiatan ekonomi alternatif dalam menekan inflasi. Apalagi untuk di daerah Konawe ini, sudah sangat dikenal dengan hasil pertaniannya, termasuk cabai dan tomat. Tanaman ini menjadi penyumbang besar yang berkontribusi di di bidang holtikuktura,” tuturnya.
“Karena tanaman ini menjadi kebutuhan dasar masyarakat, maka permintaanya besar. Dan kekurangan produksinya dapat mengakibatkan kenaikan harga, sehingga dapat memicu inflasi, sehingga kita harus jaga kontiunitas produksinya. Jadi dengan panen raya ini, kita harapkan stok kebutuhan ini bisa tersedia di semua pasar di Konawe. Dan harganya pun dapat dijangkau oleh masyarakat. Karena hal ini menjadi bagian dari fokus Pemkab dalam menjaga inflasi daerah kita,” tuturnya.
Dikesempatan itu, PJ Bupati Harmin Ramba mengajak masyarakat secara luas untuk ikut serta dalam gerakan pencanangan menanam cabai dan tomat. Bukan hanya oleh para petani, tapi melainkan kepada seluruh elemen masyarakat, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemda Konawe.
“Jadi gerakan ini, dimana masyarakat harus punya inisiatif menanam cabai dan tomat, tidak harus dengan skala lahan yang luas. Paling tidak di aerah pekarangan rumah masing-masing, atau bisa menggunakan polybag . Tujuannya, supaya dapat menjaga stabilitas kebutuhan komoditas ini. Manakalah terjadi sesuatu dimana hasil produksi petani menurun karena kondisi yang tidak diprediksi, misalnya terjadi gangguan alam atau serangan hama,” tutupnya.
SN