Terbengkalai, Bangunan Pasar Tinanggea Bernilai Rp10 Miliar Kini Jadi Angker

waktu baca 2 menit
Gambar depan pasar Tinanggea yang terbengkalai dan dipenuhi semak belukar, (Foto. M. Abdillah/sultranews.net)

sultranews.net – Kondisi Pasar Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara, semakin memprihatinkan dan terbengkalai, Selasa (31/12/2019).

Pasalnya, sejak dibangun pada 2013 lalu dengan menghabiskan anggaran Rp10 miliar yang bersumber dari APBN, pasar itu tidak permah dioperasikan.

Pasar Tinanggea itu diresmikan pada pertengahan April 2014 oleh Imran yang saat itu masih menjabat sebagai Bupati Konsel.

Pantauan Sultra News, terlihat semak belukar yang nyaris menutupi seluruh bagian bangunan pasar Tinanggea, akibat tidak dioperasikan selama bertahun-tahun.

Sepintas terlihat, kondisi pasar itu seperti bagaikan bangunan berhantu dan beraura mistis.

Diketahui, pasar Tinanggea ini dibangun untuk mengganti pasar lama di Kelurahan Tinanggea yang terbakar. Namun sampai saat ini Pemerintah belum merelokasi para Pedagang.

Lurah Ngapaaha, Agusalim Liasambu, saat dikonfirmasi enggan berkomentar dan memberikan informasi tekait kondisi pasar Tinanggea yang saat ini menjadi polemik.

“Eh kita tanya Disperindag, itu pasar hanya berada di kelurahan Ngapaaha kalau yang tau persis itu Perindag, kami hanya biasa di perintahkan untuk bersihkan, ya kita bersihkan bersama warga, lebih dari itu kita tidak tau,” ujar Agusalim saat dihubungi Sultra News melalui smabungan telepon selularnya, pada Senin (30/12/2019).

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Konsel, Sitti Chadijah saat mengaku Pemerintah masih terus berupaya untuk memindahkan pedagang agar menempati tempat yang baru tapi karena pedagang merasa kurang representatif jadi enggan untuk pindah.

“Selalu ada upaya pemerintah agar pasar itu ada aktivitas, tapi dari pedagangnya yang tidak mau pindah karena alasan tidak representatif dan lebih memilih ditempat yang lama,” pungkasnya.

Laporan. M. Abdillah
Editor. Wayan Sukanta