The Agista Foundation Bantu Bedah Rumah Warga Tidak Mampu di Kendari
Kendari – The Agista Foundation memberikan bantuan bedah rumah terhadap seorang warga bernama La Rasidu yang berlokasi di Kelurahan Matabubu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (27/11/2020).
Haru dan bahagia nampak terlihat jelas dari wajah La Rasidu dan keluarga, melihat rumahnya yang dulu kondisinya memperihatinkan kini berubah menjadi bangunan permanen.
Sejumlah orang ramai di halaman rumah La Rasidu. Para tetangga datang untuk ikut menyambut kehadiran Ibu Agista Ariany, pengampu The Agista Foundation (TAF), lembaga filantropik yang bergerak di bidang sosial dan humaniora. Mengenakan batik motif parang curigo, Ibu Agista Ariany bersama sejumlah pengurus TAF dan Dandim 1417/HO Kendari, Kolonel TNI Agus Waluyo, S.Ip., menyambangi Lamasa untuk suatu tujuan mulia.
Jalan Lamasa yang sempit mendadak terasa luas. La Rasidu, seorang warga Lamasa, Kelurahan Matabubu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, hari ini sangat berbahagia. Impiannya mendapatkan rumah yang layak huni, kini terwujud berkat The Agista Foundation, melalui Program Agista Peduli.
Persinggungan Ibu Agista Ariany dengan keluarga La Rasidu ini memang tidak serta merta.
Setelah istrinya, Waode Ramuna, wafat, hidup keluarga La Rasidu seolah pincang. Sebelumnya, Waode Ramuna dan suaminya La Rasidu adalah pekerja serabutan. Mereka mengerjakan apa saja dengan bayaran seadanya, sehingga tentu saja tidak mencukupkan kebutuhan ekonomi keluarga beranggotakan lima orang itu. Pasangan ini dikaruniai seorang putra (La Tiar) berusia 14 tahun, dua orang putri (Wa Ramadhani dan Wa Dani) yang usianya terpaut dua tahun. Ditinggal wafat oleh ibunya, La Tiar harus putus sekolah dari SLTP dan memilih membantu ayah mereka bekerja serabutan dan belajar mengaji di langgar dekat rumah. Kedua adiknya belum bersekolah. La Rasidu memang mengajar mengaji dan menghapalkan Al Qur’an di langgar kecil itu.
Berbekal pendidikan lulusan SLTP, La Rasidu tidak berharap banyak untuk pendidikan ketiga anaknya. Anak-anaknya ia dorong untuk menjadi hafiz (penghapal Al Quran). Lingkungan Lamasa memang dikenal sebagai Kampung Qur’an.
Pertolongan datang dari seorang dermawan. Ibu Cahaya, namanya. Ibu Cahaya yang cemas dengan kehidupan keluarga La Rasidu, kemudian berusaha menggalang dana secara mandiri dengan beragam cara, agar sedikit demi sedikit, keluarga La Rasidu bisa terbantu memperoleh rumah layak huni.
Ibu Cahaya terusik dengan ketidak pekaan pemerintah (kelurahan, kecamatan, dan kota Kendari), yang tidak menoleh pada kondisi hidup keluarga La Rasidu. Program bedah rumah Pemkot Kendari ternyata belum menjangkau keluarganya.
Perlahan, dana talangan itu bertambah dan Ibu Cahaya kemudian bisa membeli sedikit demi sedikit material yang hasilnya baru bisa mendirikan pondasi, slop, dan batako untuk separuh dinding (setinggi satu meter).
Saat itulah Ibu Cahaya meminta bantuan kepada Ibu Agista Ariany yang langsung direspon The Agista Fundation dengan menambahkan kekurangan material yang dibutuhkan untuk mencukupi satu rumah layak huni. Untuk proses pembangunan cepat, The Agista Foundation bekerja sama dengan Kodim 1417/HO Kendari, yang segera mengerahkan para prajurit untuk mengkonstruksi rumah agar segera siap huni. Kerja bahu membahu TAF dan Kodim 1417/HO Kendari, itu berhasil menyelesaikan satu unit rumah permanen untuk keluarga La Rasidu.
Kerja keras selama tiga bulan itu terbayar pada Rabu 25 November 2020, hari ini. Bertepatan Ulang Tahun ke-59 Gubernur Ali Mazi, Ibu Agista Ariany meresmikan penggunaan rumah untuk keluarga La Rasidu.
Pagi-pagi, di Kampung Qur’an Lamasa, orang-orang dalam jarak yang diatur, duduk di bawah tenda, hadir dan menyaksikan penandatanganan plakat penyerahan rumah dan sertifikat kepemilikan rumah. La Rasidu dan ketiga anaknya sumringah. Mata mereka kerap berkaca-kaca setiapkali Ibu Agista Ariany berbicara. La Rasidu sekelurga sangat merasa terhormat telah dibantu, dan beliau datang sendiri untuk menyerahkan rumah bagi keluarganya.
Bagi La Rasidu, bantuan yang diberikan Ibu Agista Ariany sangat besar artinya, khususnya bagi kelangsungan hidup anak-anaknya. Ibu Agista bahkan tidak sekadar memberikan sebuah rumah permanen, namun juga membantu beasiswa untuk ketiga anaknya. La Tiar, putra tertuanya diberikan kesempatan melanjutkan sekolah sampai tamat SMA. Ibu Agista Ariany juga memberikan bantuan Al Qur’an, bantuan sembako untuk pak La Rasidu dan untuk sejumlah warga lain di sekitarnya. TAF juga sedang mengidentifikasi kebutuhan untuk rencana pembangunan Pesantren Penghapal Qur’an Lamasa, sehingga ke depan, fasilitas ini bisa menambah sarana pendidikan dan mendorong kehidupan spiritual masyarakat Lamasa.
Di halaman rumah yang diresmikan penggunaannya hari ini, Ibu Agista Ariany membicarakan kemiskinan dan kepekaan pemerintah dalam pengentasannya. Menurut Ibu Agista Ariany, pemerintah harus lebih serius mengatasi persoalan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan isu kemanusiaan.
Dengan suara bergetar, Ibu Agista Ariany mendorong kepekaan antar warga, sekaligus antara pemerintah kepada warganya. “Keinginan saya ke depan, agar kita saling bantu antar warga, dan penyediaan rumah bagi warga kurang mampu menjadi program yang bersifat reaplikatif bagi pemerintah kelurahan, kecamatan, dan kota Kendari. Kita harus bisa mengatasi segala persoalan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan isu kemanusiaan di lingkungan kita. Sebaiknya pemerintah desa, kelurahan, kecamatan serta kota, lebih peka mendeteksi kondisi warganya. Terlebih di situasi pandemi Covid-19 seperti ini,” kata Ibu Agista Ariany.
Sebelum secara resmi diserahkan kepada keluarga La Rasidu, lebih dulu rumah permanen berukuran 12 x 10 meter itu diserahterimakan dari Dandim 1417/HO Kendari, Kolonel TNI Agus Waluyo, S.Ip. kepada Ibu Agista Ariany, dilanjutkan penandatanganan plakat penyerahan rumah oleh Ibu Agista Ariany kepada keluarga La Rasidu.
Sebelum rumahnya dibangun oleh The Agista Foundation, melalui Program Agista Peduli dan Kodim 1417/HO, keluarga La Rasidu tinggal menumpang di beberapa tetangganya. Kondisi hidup mereka yang memprihatinkan itu, tidak menyisakan apapun. Maka, atas inisiatif Ibu Agista Ariany, keluarga La Rasidu masih akan menerima bantuan sejumlah perabot primer, keperluan kamar bagi anak perempuan dan peralatan dapur.
Bagi The Agista Foundation, bedah rumah La Rasidu adalah yang pertama, khususnya dalam Program Agista Peduli. Saat ini TAF masih terus merampungkan data lapangan untuk calon penerima bantuan bedah rumah selanjutnya. []
Ilham Q Moehiddin
Jubir Gubernur Sultra