Unik!! Emak-emak di Desa Ahuawatu, Nominasi Kegiatan PKTD

waktu baca 2 menit
Ketgam: Para wanita perkasa yang sedang dalam kegiatan gotong royong program Padat Karya Tunai Desa (PKTD).

KONAWE – Puluhan ibu rumah tangga atau biasa dipanggil emak-emak, hari itu tampak terlihat mereka sedang berkumpul tak beraturan di luar rumah. Rupanya mereka tengah mengerjakan pembersihan drainase, penggalian got hingga penimbunan jalan di Desa Ahuawatu, Kecamatan, Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Para wanita perkasa itu ternyata sedang dalam kegiatan gotong royong program Padat Karya Tunai Desa (PKTD). Sebuah program yang diinisiasi oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Ahuawatu.

Kades Ahuawatu Adi Hariyono

Kepala Desa Ahuawatu, Adi Hariyono menuturkan, program PKTD yang dilakukan merupakan kegiatan tahap I dari dana desa (DD) untuk tahun 2021. Adapun yang dikerjakan antara lain, penggalian got sepanjang 1400 meter, pembersihan drainase sepanjang 3000 meter, serta penimbunan lubang-lubang di jalan desa sebanyak 20 ret sirtu.

Adi mengungkapkan, pekerjaan itu melibatkan 83 orang warga desa. Uniknya, sekira 70 persen warga yang berpartisupasi adalah dari kalangan ibu-ibu rumah tangga. Pekerjaan itu dilakukan selama 6 hari.

“Jadi yang menarik dalam program PKTD ini, karena yang bekerja itu lebih banyak ibu-ibunya. Itu karena para suami mereka juga sedang bekerja di sawah dan tempat lainnya. Jadi ibu-ibu juga membantu memenuhi kebutuhan dapur mereka dari program PKTD ini,” ungkap Adi.

Selain program PKTD, Adi juga menjelaskan bahwa Pemdes Ahuawatu juga telah mengerjakan program lainnya seperti program Covid-19. Untuk program ini Pemdes mengadakan tangki semprot tiga buah, alat pengukur suhu, masker 400 lembar, handsanitizer 168 botol, disinfektan, serta pembuatan posko Covid-19.

“Kami juga telah melakukan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum, seperti sekolah, rumah ibadah dan tempat umum lainnya,” jelasnya.

Lanjut Adi, program lainnya juga yang yang telah dituntaskan yakni BLT yang sudah sampai tahap salur 2. BLT diberikan kepada 17 warga lanjut usia (Lansia). Menurut Adi penerima BLT ke depannya bisa saja bertambah jika nanti ada warganya yang sebelumnya menerima BST atau PKH dan tidak menerima lagi, nama mereka akan diusul untuk dimasukan sebagai penerima BLT di desa.

Baca Juga :  Proyek Pengaspalan Jalan Poros Mataiwoi-Abuki Diduga Gagal Mutu

“Untuk kegiatan SDGs, pendataan sudah rampung. Tinggal diaplot ke IDM,” terangnya.

Adi menambahkan, program DD juga telah dipakai untuk membayar honor kader Posyandu, honor Kader Pendataan Masyarakat serta honor Relawan Covid-19.

Laporan   : Jaspin

Publisher : Deri Periansyah