Wamendes RI Apresiasi Kehadiran Pers Sebagai Mitra Kerjasama di Desa

waktu baca 3 menit
Kepala Dinas PMD Konawe Keny Yuga Permana, S.STP, saat berbincang dengan Wamendes RI Budi Arie Setiadi, pada kegiatan pembukaan pelatihan digitalisasi desa, Senin (7/6/2021). Foto: SN

KENDARI – Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Republik Indonesia (RI) Budi Arie Setiadi, dalam perbincangannya dengan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Keny Yuga Permana melalui virtual, sangat mengapresiasi kehadiran para awak media dalam melakukan peliputan di desa-desa.

Kata Wamendes, kehadiran para media dalam melakukan peliputan program desa tersebut, sejalan dengan tema kegiatan tersebut, yakni “Digitalisasi Desa Mewujudkan Transformasi menuju Indonesia maju”.

“Dalam rangka mewujudkan transformasi menuju indonesia maju, saya harapkan kepada para kepala desa (kades) agar senantiasa melaksanakan kegiatannya secara transparansi kepada masyarakatnya. Sehingga keterbukaan informasi dapat diketahui publik,” ucap Wamen, saat mengikuti kegiatan pelatihan digitalisasi desa di salah satu hotel di Kota Kendari, Senin (7/6/2021).

Sambutan Kepala Dinas PMD Kabupaten Konawe, Keny Yuga Permana, S.STP, sekaligus membuka secara resmi kegiatan pelatihan digitalisasi desa.

Budi, panggilan akrabnya, melanjutkan, agar kiranya keterlibatan awak media dalam peliputan di desa-desa, lebih ditingkatkan lagi. Sebab dampak dari publikasi berita media, sangat membantu dari pada tranpormasi digital saat ini.

“Digitalisasi desa merupakan perwujudan transformasi menuju Indonesia maju pada dunia digitalisasi saat ini,” cetusnya.

Untuk itu, ia berharap, agar kegiatan pelatihan digitalisasi desa, mampu di aplikasikan oleh para Kedes di Konawe. Utamanya bagi operator desa.

“Saya harapkan ketika kegiatan tersebut telah diikuti secara seksama, agar mampu di aplikasikan di desanya masing-masing, sebagai unjuk tombak kadesnya,” harap Wamen.

Sementara itu, Kadis PMD Konawe Keny Yuga Permana mengimbau kepada para Kades, kiranya dapat memperhatikan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT). Sebab didalam penyaluranya masih kami dapatkan data penerima yang telah bekerja disalah satu perusahaan pertambangan.

“Saya mengimbau, mulai minggu depan semua Kades agar melakukan Musyawarah Desa (Musdes) untuk melakukan pendataan ulang terhadap penerima BLT tersebut,” imbaunya.

Baca Juga :  Yudhianto Mahardika, Kandidat Calon Walkot Kendari Pertama Ambil Formulir di Partai Perindo

Selanjutnya, terkait dengan kegiatan ini, Keny menerangkan, bahwa sistem informasi desa adalah bagaimana tranparansi penyelenggaraan desa itu bisa baik dan diketahui oleh masyarakat.

“Saat ini kita sudah mempergunakan aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes), ternyata hampir sebagian besar di Kabupaten Konawe desa yang ada, tidak tertib dalam pengelolaan DD,” terangnya.

Peserta kegiatan pelatihan digitalisasi desa, yang diikuti oleh para Kepala Desa (Kades), Sekretaris Desa (Sekdes) dan Operator Desa, pada empat kecamatan di Kabupaten Konawe.

Untuk itu Keny mengharapkan agar kiranya teman-teman desa utamanya kepada operator desa agar tidak bermalas-malasan mengikuti kegiatan tersebut. Sebab ketika kegiatan ini selesai kami akan meminta data atau username aplikasi masing-masing desa.

“Ketika kami sudah menerima username aplikasi desa, ketika ada teman-teman dari mahasiswa yang membutuhkan data pada desa tersebut, tidak harus lagi ketemu desanya, tapi di Dinas PMD sudah bisa kami lakukan cukup membuka aplikasi tersebut,” imbuhnya.

Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan, lanjut Kadis PMD, diharapkan admin desa bisa mengelola website desa dengan baik dan konsisten berkala setiap harinya. Website desa yang aktif menjadi buku berbagai kegiatan di desa yang dilaksanakan.

“Website yang diupdate secara berkala pula dapat menginformasikan kepada masyarakat secara umum apa saja kegiatan di desa tersebut,” tutupnya.

Untuk diketahui, kegiatan pelatihan digitalisasi desa di ikuti empat kecamatan di Kabupaten Konawe, yakni Kecamatan Pondidaha, Meluhu, Anggalomoare dan Kecamatan Kapoila. Kegiatan itu rencananya akan berlangsung selama tiga hari.

Laporan   : Jaspin

Publisher : Deri Periansyah

Baca Lainnya