Arsjad Rasjid Mendapat Dukungan 23 Asosiasi Pimpin Kadin Indonesia
KENDARI – Dukungan kepada Arsjad Rasjid untuk memimpin Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia semakin deras mengalir. Sehari menjelang digelarnya Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kadin di Kendari, Sulawesi Tenggara, sebanyak 23 asosiasi menyatakan dukungannya secara terbuka kepada Arsjad.
Disampaikan Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi, melalui dukungan mayoritas itu, Arsjad dipastikan akan mendulang 80 persen suara dari total 30 asosiasi Anggota Luar Biasa (ALB) Kadin yang mendapatkan mandat memberikan suara di Munas VIII.
“Dukungan mayoritas kami berikan kepada Arsjad Rasjid yang kami nilai memiliki visi dan misi jelas dalam melakukan pemulihan kesehatan dan meningkatkan ekonomi nasional yang terdampak pandemi,” ujar Yukki dalam konferensi pers yang digelar di Swiss-Belhotel Kendari, pada selasa (29/6/21).
Dengan dukungan luas tersebut, Yukki optimistis Arsjad akan ditetapkan menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Eka Sastra menyebutkan, ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi dukungan kepada Arsjad semakin kuat. Selain mengusung semangat untuk membangun Kadin baru yang inklusif dan kolaboratif, Arsjad juga memiliki komitmen kuat dalam mengembangkan potensi daerah. “Ini yang membuat kami jatuh cinta kepada Arsjad Rasjid,” ujar Eka.
Eka pun mencontohkan, dukungan Arsjad terhadap pengembangan potensi ekonomi Sulawesi Tenggara, tempat digelarnya Munas VIII Kadin. Kepada media, kata dia, Arsjad secara tegas memberikan dukungannya untuk mengembangkan potensi aspal Buton. Selain itu, sebagai provinsi masa depan Indonesia, Sulawesi Tenggara yang mendapatkan julukan Bumi Anoa itu juga kaya akan nikel. “Komitmen Arsjad untuk mengembangkan potensi daerah itulah yang kami dukung secara penuh,” lanjut Eka.
Sementara itu, Firlie Ganinduto dari Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI) menyatakan, 23 asosiasi tersebut siap memberikan suara sesuai mekanisme yang ditetapkan oleh panitia.
“Jika memang harus dilakukan voting, kami siap. Begitu pula jika penetapan Ketua Umum Kadin akan dilakukan secara aklamasi,” ujar Firlie.
Untuk diketahui, Konvensi ALB Kadin Indonesia telah menetapkan 30 orang delegasi yang akan hadir dan memberikan suara dalam Munas VIII di Kendari.
Mereka yang terpilih sebagai delegasi tersebut merepresentasikan perwakilan dari 122 asosiasi yang menjadi Aanggota Luar Biasa (ALB) Kadin.
Adapun 30 delegasi tersebut terbagi atas 12 kelompok, yakni:
1. Kelompok I (asosiasi industri pertanian dan kehutanan) yang diwakili Bambang Soepijanto dari Asosiasi Panel Kayu Indonesia
2. Kelompok II (asosiasi peternakan, perikanan, dan pengolahan makanan) diwakili:
1. Safari Aziz dari Asosiasi Rumput Laut Indonesia
2. Elvira Lianta dari Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia
3. Kelompok III (asosiasi pertambangan dan energi) diwakili:
1. Tanu Wijaya dari Asosiasi Pengeboran Minyak, Gas, dan Panas Bumi Indonesia
2. Andi Rachman dari Industrial Natural Gas Trader Asossiation
4. Kelompok IV (asosiasi industri pengolahan kimia) diwakili:
1. Aziz Pane dari Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia
2. Redma Gita Wirawasta dari Asosiasi Produsen Synthetic Fiber Indonesia
5. Kelompok V (asosiasi industri pengolahan logam dan mesin) diwakili:
1. Mukawi Djumadi dari Asosiasi Pengusaha Konstruksi Baja Indonesia
2. Andi Hartanto dari Asosiasi Sepeda Motor Indonesia
6. Kelompok VI (asosiasi industri pengolahan lain-lainnya) diwakili:
1. Felix Hibono dari Asosiasi Aneka Keramik Indonesia
2. Fajar AD Budiyono dari Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia
7. Kelompok VII (asosiasi jasa perdagangan dan jasa ekspor-impor) diwakili:
1. Bambang Soesatyo dari Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan Distributor Indonesia
2. Effendi Sianifar dari Asosiasi Pengusaha Barang dan Jasa Indonesia
8. Kelompok VIII (asosiasi jasa konstruksi dan properti) diwakili:
1. Joseph Pangalila dari Asosiasi Kontraktor Indonesia
2. Desidesrius Vilby Indrayana dari Perkumpulan Pelaksana Konstruksi Nasional
3. Dhira Nandana dari Gabungan Perusahaan Nasional Rancang Bangun Indonesia
4. Elfin Nasution dari Himpunan Jasa Konstruksi Indonesia
9. Kelompok IX (asosiasi jasa keuangan dan jasa profesi) diwakili:
1. Firlie Ganundito dari Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia
2. Nicolaus Prawiro dari Asosiasi Asuransi Umum Indonesia
10. Kelompok X (asosiasi jasa perhubungan, pariwisata, perposan, media massa, teknologi komunikasi dan informasi) diwakili:
1. Jamal Izza dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
2. Wisnu Wahyudin Pettalolo dari Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia
3. Denon Prawiraatmadja dari Indonesia National Air Carries Association
4. Yukki Nugrahawan Hanafi dari Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia
5. Adrianto Djokosoetono dari Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan Raya
11. Kelompok XI (asosiasi penyedia jasa lainnya) diwakili:
1. Nofel Saleh Hilabi dari Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia
2. Agoes Hermawan dari Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia
3. Ricard Efendi Siregar dari Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia
12. Kelompok XII (himpunan dan dewan bisnis), diwakili:
1. Bayu Priawan Djokosoetono dari Perkumpulan Jaringan Pengusaha Nasional
2. Hilda Kusumadewi dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
3. Rainer Prakuso Tobing dari Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia.
SN