Gelar Diskusi Potensi Komoditas Hutan dan Multi Usaha Kehutanan, Kadin Dorong Pengusaha Kembangkan Bisnis Karbon

waktu baca 3 menit

KENDARI – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Kadin Provinsi Sulawesi Tenggara menyelenggarakan diskusi tentang Potensi Komoditas Hutan dan Multi Usaha Kehutanan, dengan menghadirkan nara sumber Silverius Oscar Unggul Wakil ketua Umum Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kadin Indonesia, yang berlangsung di aula Kadin Sultra, Jumat (9/6/2023).

Pada kesempatan tersebut Silverius menyampaikan bahwa Kadin Indonesia mendorong pengusaha yang ada di Sultra untuk mengembangkan bisnis karbon.

Menurut Silverius yang biasa disapa Onte mengatakan bahwa pihaknya kesini ingin menyampaikan peluang-peluang kepada teman-teman di Sulawesi Tenggara terkait bisnis karbon, karena bisnis ini akan menjadi salah satu bisnis yang paling valuable (berharga) dan bagus dikembangkan ke depan.

Kebetulan, kata Onte, saat ini pemerintah Indonesia lewat undang-undang cipta kerja izin di sektor kehutanan sudah menjadi satu.

“Satu izin di sektor Kehutanan bisa semua bisnis. Kalau dulu kan hanya satu, misalnya izin kayu ya kayu aja kan. Nah sekarang bisa semua bisnis (Multi Usaha Kehutanan), jadi termasuk didalamnya kayu agroforestri (tanaman pertanian) terus instrumental service. Itu bisa air bisa karbon, walaupun bisnis karbon saat ini memang regulasinya masih bergulir dan disusun oleh pemerintah,” katanya.

Onte menerangkan, bahwa bisnis karbon ini sayang dilewatkan. Para pengusaha Sulawesi Tenggara harus bisa memaksimalkan peluang ini.

“Jadi dalam diskusi tadi kita coba diskusikan dan membahas apa sih ciri-cirinya bisnis karbon itu. Bagaimana sih bisnis karbon itu, apa sih yang dilihat dari bisnis karbon, dan apa kira-kira Sultra dapatkan kalau regulai bisnis karbon telah dikeluarkan oleh pemerintah. Nah itu semua kita sudah diskusikan tadi,” terangnya.

Untuk saat ini, lanjutnya, tata laksanan penjualan di bisnis karbon masih berproses. Kita berharap kepada Presiden Jokowi agar secepatnya mengeluarkan regulasinya, karena sebelumnya sudah sempat disampaikan di bulan Juni ini dikeluarkan, sebab di bulan September nanti karbon ini sudah diperdagangkan di bursa.

Baca Juga :  Pembentukan Panwascam di Pilkada 2024, Bawaslu Konawe Lakukan Dua Metode ini

Selain itu, pihaknya juga membahas masalah regeneratif produk mengingat semua brand-brand besar di dunia ingin dapat bahan baku yang baik, yang non kimia dan lainnya.

“Dan kita tahu bersama yang dibutuhkan dunia sekarang ini adalah Kakao, karena dulu Sultra adalah pengekspor atau penghasil Kakao terbesar dan terbaik. Nah sekarang saatnya untuk merevitalisasi Kakao kita, karena tidak semua daerah bisa menanam Kakao sebaik kita kan, jadi jika nantinya dunia datang dan membutuhkan Kakao yang baik kita sudah siap,” pungkasnya.

Ditempat yang sama Wakil Ketua Umum Bidang Pasar Modal Kadin Sultra Sastra Alamsyah menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas kehadiran Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sudah hadir di Kendari.
“Atas nama ketua umum Kadin Sultra Bapak Anton Timbang, Kadin Sultra sangat mendukung apa yang dipaparkan bapak Silverius, tentunya Sultra ini punya potensi besar yang bisa dimanfaatkan oleh para pengusaha Sultra untuk memaksimalkan peluang terkait bisnis karbon, bisnis ini berharga,” ungkap Sastra Alamsyah.

Kegiatan diskusi ini diikuti oleh sejumlah pengurus Kadin Sultra.

SN