Belasan Napi dan Pegawai Lapas Kendari Positif Virus Corona
Kendari – 12 Narapidana (Napi) dan 13 pegawai di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), positif virus Corona.
Belasan Napi dan Pegawai Lapas itu diketahui terinfeksi virus Corona setelah menjalani pemeriksaan swab pada akhir September 2020 lalu.
Kepala Lapas Kelas IIA Kendari Abdul Samad Dama menerangkan, awalnya para Napi dan pegawai diketahui positif Corona setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan rapid test massal sebanyak 106 orang pada 16 September 2020 lalu.
Dari 106 orang itu, hasilnya diketahui 9 dinyatakan reaktif. Setelah diketahui reaktif, dilanjutkan dengan test swab dan hasilnya positif terinfeksi virus Corona.
Mengetahui hasil itu, beberapa pegawai yang dinyatakan positif langsung diarahkan untuk melakukan isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari.
“Pada 25 sampai 26 September kami melakukan rapid test bagi 421 warga binaan, hasilnya 111 reaktif. Bagi yang reaktif langsung kami isolasi di blok khusus. Dua hari kemudian (28/9/2020) kita langsung swab,” ujar Abdul Samad Dama, Rabu (7/10/2020).
Diketahui, berdasarkan hasil swab melalui uji polimerase chain reaction (PCR), sebanyak 12 narapidana ini positif Covid-19. Pengambilan sampel tenggorok itu juga diikuti oleh 35 orang pegawai, empat orang di antaranya kembali dinyatakan positif. Napi dan sipir itu dilarikan ke rumah sakit darurat di eks SMA Angkasa.
“Begitu ada hasil positif, kami tempatkan di blok rumah sakit eks SMA Angkasa. Kami menempatkan para napi di satu gedung yang sama, satu kali 24 jam ada anggota saya di sana. Ada blok khusus, dalam satu gedung itu ada beberapa kamarnya jadi masing-masing satu kamar satu orang,” jelasnya.
Menurut Abdul, hasil uji usap 111 narapidana baru sekitar 26 orang telah keluar hasil uji usapnya, 14 napi telah dinyatakan negatif. Sisanya masih menunggu data hasil laboratorium rumah sakit.
Pihak Lapas dan Satgas, tambah Abdul, belum bisa memastikan sumber penularan dan lokasi terpaparnya puluhan napi dan sipir tersebut. Padahal, kata dia, sejak akhir Maret, mereka sudah meniadakan kesempatan besuk bagi keluarga ataupun kerabat para napi.
“Mohon maaf sejak akhir Maret, kami sudah tidak menerima pembesuk dari siapa pun,” ucap Abdul. (SN)