Kerjanya Bikin Blunder, FAMHI Minta Gubernur Segera Evaluasi Kinerja Kadis Kominfo Sultra
JAKARTA – Forum Advokasi Mahasiswa Hukum Indonesia (FAMHI) Sulawesi Tenggara (Sultra-Jakarta), menyorot kinerja Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Sultra Ridwan Badallah, yang kurang berperan aktif dalam mempromosikan kekayaan alam dan Pariwisata di Sultra.
Sebab mereka sangat menyayangkan sebagai dinas yang membidangi Komunikasi dan Informasi seharusnya lebih aktif dalam mempromosikan, mengkomunikasikan serta menginformasikan tetang kekayaan alam serta keindahan Sultra tersebut.
“Sebagai perpanjangan tangan Gubernur Sultra, seharusnya Ridwan Badallah ini lebih aktif memberikan informasi kepada masyarakat yang baik dan bermanfaat. Bukan justru membuat blunder,” tulis Midul Makati Selaku Ketua Umum FAMHI Sultra-Jakarta melalui rilis yang diterima Sultranews, Kamis (1/7/2021).
Midul yang juga merupakan aktifis muda Sultra yang saat ini menetap di Kota Metropolitan Jakarta, lagi-lagi mengigatkan kepada Kadis Kominfo sultra untuk selalu terdepan dalam menjawab kritikan dari masyarakat, dan juga selalu memberikan Informasi yang baik bagi Masyarakat.
Sebab Sultra, Kata dia, merupakan daerah Tambang Nikel dan Emas, atau dikenal dengan sebutan daerah “Tanah Merah” yang menarik perhatian para investor untuk berinvestasi.
Bukan hanya itu, Lanjutnya, Sultra juga dikenal akan keindahan alamnya. Tujuan para wisatawan untuk berlibur karena Sultra banyak memiliki kekayaan alam dan juga destinasi wisata yang sangat indah, yang tidak kalah menarik dengan daerah lain di Indonesia.
“Saya melihat pak Kadis ini kurang komunikatif dan Speaking Publiknya kurang, tapi kok bisa jadi kadis ya? Semoga kedepan pak Gubernur memilih pembantunya yang sesuai hehe,” cibirnya.
Lebih lanjut Midul yang dikenal dengan sapaan akrabnya, menuturkan Sultra adalah Provinsi harapan masa depan Indonesia. Sebab di Sultra terdapat semua kekayaan alam dan sangat berlimpah. Jika saja dimanfaatkan dengan baik maka Sultra adalah daerah paling kaya di Indonesia.
“Harusnya kadis Kominfo bersama dengan Kadis Pariwisata, serta stekholder terkait mampu bekerja sama dengan baik, maka yakin dan percaya Sultra akan dikenal di Indonesia, bahkan sampai dunia,” tuturnya.
Kita pun ketahui bersama, saat ini Sultra sementara dilirik oleh para investor. Tujuan utama mereka adalah untuk berinvestasi. Sama halnya dengan Pariwisata, para wisatawan juga saat ini tengah beramai-ramai berlibur di Sultra, karena Sultra banyak memiliki kekayaan alam dan juga destinasi Wisata yang sangat indah.
Midul pun memberikan salah satu contoh destinasi wisata seperti Wakatobi pantai dan bawah Lautnya yang sangat Indah, ada juga Labengki tepatnya di Konawe Utara (Konut), dan masih banyak lagi. Akan tetapi sangat-sangat disayangkan karena Promosinya yang kurang baik dan tidak berjalan.
“Bagimana Sultra ini mau terkenal, kalau Kadis Kominfonya kerjanya hanya membuat blunder dan kegaduhan ditengah-tengah masyarakat, seperti yang pernah terjadi beberapa saat yang lalu,” cibir lagi.
Selain itu, dia juga menyayangkan bahwa banyak informasi yang beredar bahwa dana teman-teman media masih banyak yang belum dicairkan karena sistem by Order.
“Siapa yang dekat dan mau ikuti perintah pak Kadis maka itulah yang dicairkan duluan dananya. bisa gitu ya, Uang Negara dibuat seperti itu. Bagaimana nanti bentuk Pertanggung jawabannya,” sindirnya.
Sebagai seorang aktivis Hukum, ia juga menambahkan jika Dana Belanja Jasa Publikasi dan Periklanan yang dianggarkan ke Kominfo itu dari APBD Provinsi Sultra, menurutnya harus jelas penggunaannya dan pertanggungjawabannya. Ssbab, dana sebesar Rp. 2,1 Miliar itu bukan dana kecil maka penggunaanya harus jelas.
“Dalam waktu dekat kami akan Berkirim Surat untuk mendesak BPK perwakilan Sultra dan juga Inspektorat untuk melakukan Audit di Kominfo Sultra. Sebab yang kami ketahui bahwa penggunaan anggaran Negara by order adalah sebuah temuan,” tegasnya.
Editor : Jaspin