Lembaga Adat Tolaki Sultra : Tradisi Mosehe Bukan Menyembah Jin

waktu baca 1 menit
Ketua LAT Sultra, Masyur Masie Abunawas (tengah) saat menggelar jumpa pers, Senin (9/3/2020) Foto. Adryan Lusa/Sultra News

Kendari – Ketua DPP Lembaga Adat Sulawesi Tenggara, Masyur Masie Abunawas (MMA), secara tegas menyatakan tidak akan mencabut laporannya di kantor Polisi, Senin (9/3/2020).

Laporan itu perihal pencemaran nama baik oleh seorang ustadz yang menyebut tradisi Mosehe adat Suku Tolaki adalah sesat.

“Kami dari Lembaga Adat Tolaki merespon sesuai apa yang disampaikan ustadz M ini, sangat mengganggu perasaan kami Masyarakat Tolaki,” ujar MMA dalam konferensi Persnya, Senin (9/3/2020).

Dia menyebutkan menyebutkan kasus tersebut saat ini masih berproses di meja penyidik Polda Sultra dan akan terus dikawal melalui kuasa hukumnya.

“Khalid Usman SH MH selaku pengacara dari divisi hukum LAT mengatakan bahwa sekarang ini masih proses penyelidikan, pihak POLDA masih meminta dua saksi, tokoh agama dan ahli bahasa,” ucapnya.

MMA menegaskan tradisi Mosehe adat Suku Tolaki bukanlah sebuah ritual yang berkaitan dengan hal ghaib, melainkan kepada sang pencipta.

“Mosehe itu tradisi yang dikaitkan dengan agama, memohon kepada Allah SWT bukan kepada Makhluk Ghai, Jin atau sejenisnya,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang ustadz dilaporkan ke Polda Sultra terkait dugaan pencemaran nama etnis suku Tolaki dalam ceramahnya beberapa waktu lalu.

Laporan. Adryan Lusa
Editor. Wayan Sukanta