Polisi Selidiki Penyebab Kelangkaan dan Mahalnya Gas Elpiji 3 Kg di Kendari
Kendari – Masalah gas elpiji bersubsidi 3 Kilogram (Kg) nampaknya kini menjadi perhatian serius dan menarik sorotan berbagai pihak. Salah satunya Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berencana akan melakukan penyelidikan terkait masalah gas elpiji tersebut.
Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan, pihaknya telah mendapat informasi dari Subdit Indag Dit Reskrimsus bahwa akan turun melakukan penyelidikan setelah mendapat informasi adanya dugaan pelanggaran dalam pendistribusian gas bersubsidi 3 Kg.
“Kita sudah mendapat informasi bahwa adanya keluhan warga terkait adanya lonjakan harga gas elpiji 3 Kg di tingkat pengecer. Sementara kita akan turun untuk melakukan investigasi mencari tahu dimana letak permasalahnnya apakah di pangkalan atau dimana,” ujar Fery kepada Sultra News, Kamis (3/9/2020).
Terkait persoalan itu, pihaknya akan tindak tegas jika ditemukan adanya pelanggaran yang mengandung unsur pidana terhadap pendistribusian gas elpiji.
“Kita akan cek dulu, jika benar ada tindak pidana dalam pendistribusian akan diproses sesuai undang undang yang berlaku,” tegas Fery.
DIberitakan Sultra News sebelumnya, warga Kota Kendari saat ini tengah mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas elpiji bersubsidi 3 Kg di pangkalan. Selain itu, tingginya harga di tingkat pengecer juga semakin membuat warga resah. Harga gas bersubdisi jenis 3 Kg itu harganya bervariasi di tingkat pengecer, mulai Rp35 ribu hingga Rp50 ribu. (SN)
[feed url=”https://sultranews.co.id/category/kriminal/” number=”5″]