Posyandu Merupakan Upaya Penurunan Stunting di Desa Laloumera, Berikut Ulasannya
KONAWE – Kegiatan pos pelayanan terpadu atau dikenal dengan Posyandu, merupakan upaya pemerintah desa khususnya di Desa Laloumera, Kecamatan Besulutu, Kabupaten Konawe, dalam memudahkan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak.
Kepala Desa Laloumera Abdul Rais mengungkapkan, kegiatan posyandu bukan hanya bertujuan untuk mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan atau persalinan, melainkan juga bertujuan untuk mencegah terjadinya Stunting atau lebih dikenal dengan pertumbuhan pendek pada anak.
Di kegiatan Posyandu kata Rais, selain pemberian imunisasi pada anak, juga dilakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan maksud pemenuhan gizi tambahan pada bayi dan anak, serta pemberian KB, dan penanggulangan diare pada ibu dan Lansia.
“Di kegiatan posyandu ini sudah lengkap semua. Jadi mudah-mudahan khususnya di Desa Laloumera ini, kita sudah lakukan pencegahan terhadap anak akan penyakit Stunting tersebut,” ucap Rais, panggilan akrab Kades Laloumera, yang ditemui dikegiatan Posyandu, Selasa (5/4/2022).
Adapun petugas yang bertugas di kegiatan posyandu, Rais menyebutkan bahwa ada sekitar 22 anggota kader yang terdiri dari 3 anggota kader PPKBD, 3 kader BKB, 5 kader posyandu 5 kader BKR, 3 kader BKL, 3 kader KPM dan 1 kader KPMD.
“Dari 22 kader posyandu, Alhamdulillah semua sudah bisa diandalkan. Mereka kan tidak kerja sendiri, melainkan mereka didampingi petugas kesehatan baik dari Puskesmas, Dinas Kesehatan, maupun dari Dinas BKKBN Konawe,” tutur Rais.
Adapun kelengkapan peralatan alat kesehatan (alkes) yang saat ini digunakan oleh para kader posyandu, kata Rais, semuanya sudah lengkap. Mulai dari alat timbangan bayi, balita, anak, ibu hamil, bahkan lansia. Kesemuanya itu berkat dari adanya Dana Desa (DD).
Tak hanya itu, lanjut Rais, untuk sarana dan prasarananya pun juga bersumber dari anggaran Dana Desa. Bahkan untuk insentif dan operasional Kader pun juga dari Dana Desa.
“Sejak saya menjadi Kepala Desa, Alhamdulillah tidak pernah ada pergantian kader posyandu, termaksud aparat desa. Kenapa demikian? Karena insentif mereka lancar dibayarkan. Sayapun tidak pernah mau potong hak mereka,” ucap Rais.
Adapun jadwal kegiatan posyandu Rais mengatakan, rutin dilaksanakan pada setiap bulannya, yakni setiap tanggal 5.
“Selaku Kepala Desa Laloumera dan seluruh jajaran pemerintah desa, mengucapkan terimakasih kepada Menteri Desa, Kadis PMD Kabupaten Konawe atas arahan dan bimbingannya, dan terkhusus juga kepada Pendamping Desa,” ujar Rais.
Rasa bangga dengan hadirnya Kepala Puskesmas Besulutu Dokter Abdul Rahman Matta, M.Kes, yang hadir ditengah-tengah pelaksanaan posyandu, yang telah berkesempatan dan bersedia untuk memberikan arahan kepada para Kader Posyandu Mepokoaso Desa Laloumera.
Dokter Abdul Rahman Matta, yang juga merupakan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Konawe, terlihat sangat antusias, hingga terlihat aktiv memberikan arahan kepada para kader tersebut.
Kata Abdul Rahman, dengan apa yang telah ada, supaya bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, dan dikelola dengan sebaik-baiknya.Dokt
“Posyandu ini sudah memiliki tempat yang jelas dan kadernya juga sudah jelas. Jadi posyandu itu miliknya desa. Kami dari Puskesmas hanya sebatas melakukan pembinaan teknis. Kami hanya menunjang kader tersebut,” kata Abdul Rahman, panggilan akrab Kapus Besulutu.
Selaku Dokter umum di Puskesmas Besulutu, ia juga kembali memuji dengan apa yang telah dilakukan oleh Pemdes Laloumera terkhusus Kades dan Kadernya. Sebab ia melihat dengan berbagai alat kesehatan yang sudah lengkap menjadikan Desa Laloumera menjadi sangat luar biasa.
“Ini saya melihat sudah sangat lengkap, sangat luar biasa. Timbangan bayi saya melihat sudah sistem teknologi alias sudah pakai blootut, jadi tinggal di konekkan dengan hp androit. Begitupula dengan timbangan anak, dan juga tensi meter lansia. Apresiasi buat pak desa karena desa lain belum ada seperti ini,” sanjungnya.
Ia pun kembali berpesan kepada para kader posyandu, agar pencatatan alias data itu juga sangat penting. Jika alkes sudah didukung, lantas Pencatatan atau laporan tidak bagus, maka percuma, hasilnya akan sia-sia, jika tidak didukung pelaporan yang baik.
“Saya ingatkan, jangan main-main soal pelaporan. Sebab semua data akan mengacu ke pelaporan. Untuk itu saya harapkan untuk selalu mencatat segala tindakan yang dilakukan, baik Imunisasi, Gisi, Lansia, Anak, dan lainsebagainya,” tutup Abdul Rahman Matta.
Laporan: Jaspin