Program Aglomerasi Melalui Konsep ‘Kota Padi’ Masuk Pembahasan Bappenas

waktu baca 3 menit

KONAWE, Sultranews.co.id – Kurang lebih 10 bulan menjabat sebagai Pj Bupati Konawe, Dr. H. Harmin Ramba, SE., MM telah melakukan berbagai terobosan yang dianggap sukses.

Salasatu terobosan yang dilakukan seorang Harmin Ramba adalah melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi melalui tiga sentra atau sebutan kerennya Aglomerasi melalui konsep “Kota Padi”.

Konsep kota padi atau City Branding yang digagas oleh Pj Bupati Harmin Ramba, rupanya telah masuk dalam pembahasan Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Hal itu diungkapkan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Dr. Ferdinand Sapan, SP., MH, saat diwawancarai sejumlah awak media usai melakukan salam-salaman di acara pamitan Pj Bupati Konawe Harmin Ramba, di Kantor Bupati Konawe, Selasa (30/7/2024) siang tadi.

Menurut Sekda Ferdinand, berdasarkan undangan dari Bappenas, Kabupaten Konawe termaksud 20 Kabupaten Kota yang diundang membahas tentang bagaimana program-program yang terintegrasi dengan pemerintah pusat yang hubungannya bagaimana mendorong kawasan-kawan industri yang terintegrasi.

Artinya, kata Ferdinand, bahwa pembangunan suatu kawasan bukan cuma berdampak kepada industrinya saja. tetapi lebih kepada bagaimana kawasan tersebut memberikan dampak sosial ekonomi yang positif.

“Makanya besok tanggal 1 sampai 3 Agustus 2024 kita diundang sekaligus meninjau kawasan-kawasan yang menjadi percontohan,” kata Ferdinand.

Kabupaten Konawe, lanjut Ferdinand, mendorong pertumbuhan ekonomi di tiga sentra yang disebut dengan Aglomerasi yakni Timur, Tengah dan Barat.

Tiga wilayah pertumbuhan itulah yang akan dikembangkan. Dan akhirnya jika itu berhasil menumbuhkan kawasan-kawasan yang diantaranya, maka kawasan yang diantaranya itu akan tumbuh.

“Jadi dulu ada Aglomerasi Surabaya dan Agromerasi Batapia Jakarta. Begitu Jakarta tumbuh, Surabaya tumbuh maka Semarang juga ikut tumbuh,” Ferdinand mencontohkan.

Melihat dari contoh tersebut, sehingga itulah yang akan kita coba berikan masukan ke Bappenas. Dan itu merupakan gagasan dari Pj Bupati Konawe Harmin Ramba.

Baca Juga :  Kadis Perhubungan dan Kontraktor Jadi Tersangka Baru Kasus Korupsi Tambatan Perahu

“Konsep gagasan itu yang ditangkap oleh Bappenas. Makanya ada branding kota padi,” ujarnya.

Sehingga Bappenas melihat jika konsep kota padi mesti harus disuport, sehingga Konawe dipanggil untuk memperlihatkan konsep yang ideal sebagai kawasan pertumbuhan baru.

“Dan ini merupakan kebanggan bagi Konawe, karena tidak semua kabupaten yang diundang,” cetusnya.

Menurutnya, konsep kota padi adalah merupakan perubahan yang dilakukan oleh bapak Pj Bupati Konawe untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi ditiga sentra tersebut.

Konsep ini juga kata Ferdinand, telah dituangkan melalui RPJMD. Sehingga wilayah-wilayah yang berada di Kabupaten Konawe ini tidak bisa dilakukan bersamaan, tetapi harus ada wilayah yang mempunyai potensi besar, dan itu yang kita akan pacu pertumbuhannya.

Ia juga menyebutkan bahwa tiga wilayah pertumbuhan ekonomi adalah Konawe bagian Timur yang merupakan multifaktur Industri di Morosi. Sementara wilayah Konawe bagian Tengah merupakan sentra industri pangan seperti padi, palawija dan lain sebagainnya, yang meliputi Pondidaha, Wonggeduku, Abuki sampai Puriala.

“Sedangkan wilayah Konawe bagian Barat adalah Routa. Routa ini sama dengan Morosi juga idustri, tetapi di Routa ini mungkin teknologinya lebih canggih,” imbuhnya.

Laporan: Jaspin