Ratusan PPS Diduga Diterlantarkan Saat Mengikuti Bimtek di Kendari yang Diselenggarakan KPU Konawe
KONAWE, Sultranews.co.id – Ratusan Panitia Pemungut Suara (PPS) asal Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) di Kota Kendari diduga diterlantarkan oleh panitia Komisi Pemilihan Umum (KPU) Konawe.
Kejadian tersebut diketahui telah beredar di media sosial yang diunggah beberapa peserta PPS di akun WhatsApp mereka pada Senin (29/7/2024).
Diketahui, kegiatan Bimtek yang dilaksanakan oleh KPU Konawe merupakan kegiatan membahas tentang Persiapan Penyusunan Daftar Pemilih Sementara (DPS) dan Akuntabilitas Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Badan Adhoc PPK dan PPS pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Konawe Tahun 2024, yang dilaksanakan di salah satu hotel di Kota Kendari.
Sementara Bimtek tersebut rencananya akan dilaksanakan selama tiga hari mulai Tanggal 29 Juli hingga 31 Juli 2024.
Adapun kabar penelantaran yang telah beredar melalui whatsApp kini telah viral. Berikut bunyi tulisan dalam whatsapp tersebut.
“Ini PPSku sampai sekarang belum dapat kamar, dari tadi kita menunggu. Kalau memang tidak siap kenapa bikin kegiatan,” tulis salah satu PPK yang enggan disebutkan namanya.
“Kita mau Istirahat, tapi belum ada kamar. Kita ditelantarkan kasian, talewa betul ini panitia,” tulis salah satu anggota PPS.
Adajuga salah satu anggota PPS yang mengeluh soal buruknya layanan kamar yang mereka akan tempati.
“Kita ditempatkan di hotel putri wisata, tidak menyala AC nya, banyak betul untungnya ini panitia,” tulisnya, yang juga meminta dirahasiakan identitasnnya.
Menanggapi hal itu, Ketua KPU Konawe, Wike, yang dikonfirmasi media ini membantah adanya kabar penelantaran PPS.
“Tidak ada yang telantarkan, telantarkan kalau tidak difasilitasi makan dan tempat nunggu yang ber AC sambil menunggu kunci kamar mereka,” katanya.
Hal senada juga disampaikan anggota KPU Konawe, Haldin Sam Liambo.
“Tidak ada yang telantarkan hanya posisi lagi diatur hotel,” ucap Haldin.
Adapun keluhan soal kamar, Haldin menambahkan, para peserta hanya soal misinformasi.
“Masih diatur, saya saja belum dapat kamar. Tapi insya Allah semua hampir terdistribusi,” ujar Haldin.
Laporan: Jaspin