Soal Pengrusakan di Kantor Kadin Sultra, Laode Rahmat Apiti: Kami Fokus Sukseskan Munas Kadin

waktu baca 2 menit
Kondisi Kantor Kadin Sultra, usai diamuk massa, Rabu (30/6/2021)

KENDARI – Ketua Kamar Dagang dan Industrin (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra) Anton Timbang, Melalui Koordinatornya laode Rahmat Apiti mengatakan, Pihaknya tidak akan melakukan aksi balas dendam terkait “pengrusakan” Kantor Kadin. Sebab kata dia, mereka fokus sukseskan munas. Terkait pengrusakan itu sudah menjadi urusan aparat Kepolisian.

“Nanti pihak Kepolisian yang urus soal pengrusakan,” ucap Rahmat, dalam rilisnya yang diterima media ini, Rabu (30/6/2021).

Terkait demo pengrusakan, lanjut dia, mencium bahwa ada yang mengotaki massa aksi tersebut, sehingga mampu terlaksana.

“Ada aktor intelektual yang mendesain pengrusakan ini. Kami sudah serahkan kepada Kepolisian terhadap pihak-pihak yang kami curigai,” katanya.

Yang jelas kata Odet, sapaan akrabnya, Kadin Sultra saat ini fokus untuk mensukseskan munas, mereka tak mau terpengaruh dengan aksi demontrasi yang hanya untuk menghilangkan konstrasi.

“Agenda besar Kadin Sultra mensukseskan Munas sebagai tuan rumah. Urusan anarkisme percayakan sama pihak kepolisian, nanti kita akan monitor terus perkembangannya,” imbuhnya.

Laode rahmat Apiti

“Teman-teman Kadin sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan terkait pengrusakan Kantor Kadin. Yang jelas kami sangat sesalkan kejadian ini,” tutupnya.

Sebelumnya, para demontran tak terbendung, sejumlah pasilitas Kantor Kadin Sultra dirusak. Massa aksi demo penolakan Munas Kadin serta menolak kedatangan Presiden RI di Kota Kendari.

Sejumlah massa aksi melakukan unjukrasa di perempatan Pasar Baru Wua-Wua Kendari, kemudian bergeser ke Hotel Claro. Tetapi dalam perjalanan mereka tiba-tiba berhenti tepat di Kantor Kadin dan melakukan aksi saling lempar.

Akibatnya, sejumlah kendaraan roda dua dan empat di lempari memakai kayu dan batu tak hanya itu kantor Kadin juga jadi sasarannya seperti kaca jendela.

Kemudian datanglah aparat kepolisian dan TNI guna mengamankan. Massa kemudian membubarkan diri ke area perempatan Hotel Ataya dan memboikot jalan sekitar.

Saat itu terjadi saling kejar-kejaran. Aparat kepolisian yang berada di lokasi itu menembakkan beberapa kali gas air mata untuk menghalau massa.

Dari pantauan wartawan Sultranews.co.id terlihat sejumlah pendemo membakar sejumlah bendera Kadin serta bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Editor : Jaspin

Sumber : Media Center kadin Sultra