Telan Anggaran 8.8 Triliun, Pembangunan Fisik Bendungan Pelosika Mulai Dikerja Tahun 2026-2030
KONAWE, Sultranews.co.id – Pembangunan fisik Bendungan Pelosika yang terletak di Desa Asinua Jaya, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), direncanakan akan dibangun pada tahun 2026 hingga 2030 mendatang.
Hal itu dijelaskan oleh Direktur Bendungan dan Waduk Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dr. Adenan Rasyid, ST., MT, saat meninjau langsung lokasi titik nol pembangunan Bendungan Pelosika, yang berlokasi di Kuambe, Selasa (17/12/2024) pagi tadi.
Menurut penjelasan Adenan Rasyid, tahun ini hingga tahun 2025 mendatang diusahakan selesai semua. Sebab melihat adanya revisi Penentuan Lokasi (Penlok) dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara maka tahapan-tahapan selanjutnya akan segera diselesaikan.
Untuk anggaran pembangunan Bendungan Pelosika murni dari Long China dengan total 8.8 Triliun inline dengan pemanfaatannya.
Adapun daya tampung Bendungan Pelosika, Adenan menyebut ada sekitar 1.076.60 juta/m3 dengan luas daerah tangkapan 2.T80.60 km2.
“Bendungan Pelosika ini merupakan bendungan terbesar ke tiga di Indonesia dari Jatiluhur dan Jatigede,” ujar Adenan.
Adapun manfaat dari pembangunan Bendungan Pelosika yakni tersedianya air baku sebesar 750 Liter/Detik, yang nantinya akan memenuhi kebutuhan 285.785 Jiwa di Kabupaten Konawe dengan asumsi 120 Liter/hari untuk setiap jiwa dengan proyeksi 23 tahun kedepan.
Selanjutnya ada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Surya berkekuatan 40 mw yang bisa menerangi Kabupaten Konawe hingga ke Provinsi yakni Kota Kendari.
“Sementara untuk mereduksi bancir, bendungan Pelosika ini memberikan kontribusi sebesar 7.215 Hektar. Dari semula jika tidak ada bendungan ini maka ada sekitar 13.000 Hektar dari 10 kecamatan yang tereduksi bancir,” katanya.
Kemudian ada irigasi yang akan menunjang ketahanan pangan guna mendukung program Presiden Prabowo Subianto sebesar 20.458 Ha yang terdiri dari fungsional 12.678 Ha dan potensial 7.780 Ha.
“Jadi asta cita akan terkaper disini mulai dari ketahanan pangan, ketahanaa energi dan ketahanan air,” ujarnya.
Selanjutnya kata dia, dengan adanya Bendungan Pelosika ini, maka irigasi akan mendukung program ketahanan pangan yang mana para petani persawahan yang tadinya dua kali musim setahun menjadi 3 kali dalam setahun dengan hitungan fungsional 12.678 Ha atau IP 300 persen, begitupula dengan potensial 7.780 Ha dengan IP 300 persen.
Laporan: Jaspin