Umar Arsal : Gerak Warga Lokal Dibatasi, TKA China Bebas Masuk Sultra
Jakarta – Politisi Partai Demokrat asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Umar Arsal, menyayangkan terkait kehadiran 156 Tenaga Kerja Asal (TKA) di Kota Kendari, Kamis (25/6/2020).
Menurut pengurus harian DPP Partai Demokrat itu, kondisi bangsa saat ini tengah berjuang melawan virus corona, namun disisi lain pemerintah mengijinkan masuk ke tanah air.
” Ini tidak adil disaat warganya dilarang berpergian karena virus corona. tapi sebaliknya tenag kerja asal Tiongkok itu dengan bebas masuk tanah air,” ujar Umar Arsal dalam keterangannya yang diterima Sultra News, Kamis (25/6/2020).
“Jelas ini tidak adil ditengah masyarakat. Mereka disuruh bertahan di rumah tidak kemana-mana, tidak boleh mudik, bahkan warga Kendari di luar kota kita larang pulang. Tapi justru TKA yang datang,” ucapnya.
Seharusnya, lanjut Umar, pemerintah dapat mencegah dan mengantisipiasi bagaimana cara TKA tidak masuk dahulu ke tanah dengan kondisi saat ini.
“Tapi anehnya bangsa belum begitu pulih sudah mengijnkan masuk Kota Kendari,” tegas mantan anggota DPR RI dua periode ini.
Umar menerangkan, keberadaan para TKA justru akan menimbulkan rasa tidak percaya dari masyarakat terhadap pemerintah, terlebih kondisi tanah air dalam menghadapi Covid-19.
“Jelas-jelas virus corona datangnya dari China tapi kenapa pemerintah begitu mudah memasukan. Jadi saya kira mohon pemerintah harus jelas apa yang dirasakan masyarakat,” jelas Umar yang saat ini menjabat Ketua Departemen Politik dan Pemerintahan DPP Partai Demokrat.
Diberitakan sebelumnya, 156 TKA gelombang pertama asal China tiba di Bandara Haluoleo Kendari, pada Selasa malam (22/6).
Rombongan TKA itu datang ke Sultra menggunakan maskapai penerbangan Lion Air JT 3771.
TKA tersebut terbang dari Ghuangzou China lalu ke Malaysia. Selanjutnya rombongan TKA China ini tiba di Bandar Udara Sam Ratulangi Manado dan melanjutkan ke Bandara Haluoleo. (SN)
[feed url=”https://sultranews.co.id/category/kriminal/” number=”5″]