Untuk Pertamakalinya, Dikbud Konawe Siap Laksanakan ANBK Tingkat SD dan SMP

waktu baca 3 menit
Kepsek SDN 2 Wonggeduku Laris, S.Pd, saat meninjau pelaksanaan simulasi assessment terhadap siswa kelas 5. Foto: Jaspin/For Sultranews.co.id

KONAWE – Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Konawe siap melaksanakan Assessment Nasional Berbasis Komputer (ANBK) untuk yang pertama kalinya di Kabupaten Konawe, tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Kepala Dikbud Konawe Dr. Suriyadi, S,Pd., M.Pd menjelaskan, Assessment adalah program kebijakan Kemendikbud yang lebih dikenal sebagai pengganti ujian nasional dalam rangka untuk pemetaan mutu pendidikan secara nasional dan masing-masing daerah khususnya di Kabupaten Konawe.

“Ini pertama kalinya kita laksanakan di Konawe. Saat ini sekolah-sekolah khususnya SD kelas 5 dan SMP kelas 8 sementara melaksanakan simulasi assessment,” jelas Suriyadi kepada Sultranews.co.id, Jumat (22/10/2021).

Kepala Dikbud Konawe Dr. Suriyadi, S.Pd., M.Pd

Lebih lanjut Suriyadi mengatakan, simulasi yang sementara dilakukan oleh SD an SMP, nantinya akan diuji coba pada bulan November mendatang, pada saat pelaksanaan Ujian Nasional (UN).

“Pelaksaan ANBK di tingkat SD dan SMP se Kabupaten Konawe ini telah melalui evaluasi dengan menggunakan instrumen kompetensi minimum, survey karakter dan survey lingkungan belajar. Alhamdulillah saat ini tidak ada kendala, sebab Kecamatan Routa saja, sudah ikut Assessment” ucap lelaki berkacamata itu.

Untuk itu Suriyadi berharap pelaksanaan Assesment mampu menjadi acuan dasar dalam menetapkan kebijakn atau program pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan kita secara konfrehensif. Pihak sekolah lebih kreatif dan inovatif dalam menyelenggarakan layanan pendidikan khususnya aspek layanan pembelajaran di kelas agar peserta didik kita lebih termotivasi.

Suasana pelaksanaan simulasi assessment terhadap siswa kelas 5. Foto: Jaspin/For Sultranews.co.id

“Jadi saya sangat mengharapakan, semaksimal mungkin pihak sekolah meciptakan iklim sekolah yang kondusif hingga menjadikan sekolah sebagai rumah ke dua anak-anak kita yang begitu nyaman buat mereka,” harap sang Doktor muda Konawe.

Salah satu sekolah yang berhasil dipantau Sultranews.co.id yakni SDN 2 Wonggeduku. Nampak Kepala Sekolah (Kepsek) sementara memantau siswa yang sementara melakukan simulasi. Nampak siswa kelas 5 sementara duduk berhadapan dengan komputer atau laptop sambil mengisi aplikasi yang didalamnya berisikan soal dan jawaban, seperti layaknya tes CPNS.

Baca Juga :  Kadis Perhubungan dan Kontraktor Jadi Tersangka Baru Kasus Korupsi Tambatan Perahu
Kepsek SDN 2 Marga Karya Sri Aeni, S.Pd., S.D saat meninjau pelaksanaan simulasi assessment terhadap siswa kelas 5. Foto: Jaspin/For Sultranews.co.id

Kepala SDN Negeri 2 Wonggeduku Laris, S.Pd yang sekaligus Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) Kecamatan Wonggeduku Barat (Wobar), menuturkan sedikit kesulitan melakukan simulasi assessment kepada siswa. Sebab tidak semua siswa yang mengetahui menggunakan komputer. Tetapi karena pertama kalinya diterapkan assessment, jadi kami pihak sekolah berupaya guna menyukseskan simulasi tersebut.

“Ini sudah tugas kami untuk mencerdaskan anak-anak kami di sekolah. Mau tidak mau ANBK ini harus sukses, dan akan diuci coba pada Bulan November mendatang,” ucapnya.

Hal yang sama Kepsek SDN 2 Wawolemo Nilta Anstasya. P, S.Pd sekaligus Ketua KKKS Kecamatan Pondidaha mengatakan hal yang sama yang dialami tim operator pada saat pelaksanaan simulasi, akibat masih minimnya pengetahuan siswa akan penggunaan komputer.

Kepsek SDN 2 Wawolemo Nilta Anstasya. P, S.Pd saat meninjau pelaksanaan simulasi assessment terhadap siswa kelas 5. Foto: Jaspin/For Sultranews.co.id

Tetapi kata Nilta, yang namanya baru belajar, pastilah siswa masih sedikit syok akan berhadapan dengan komputer, apalagi sistem online. Tetapi kami pihak sekolah semaksimal mungkin memberikan pelayanan pembelajaran ke siswa yang terbaik pula.

“Proses simulasi ini sudah sangat membantu siswa. Karena waktu yang kami diberikan lumayan lama yakni 2 gelombang yang dimulai sejak tanggal 18 Oktober dan berakhir hari ini Jumat 22/10/2021,” tutur dia.

Laporan: Jaspin