Dugaan Manipulasi Hasil Swab, Dirut RS Konawe Akui Ada Pemalsuan
Konawe – Dugaan Manipulasi Hasil Swab dan Rapid Test yang bernilai jutaan rupiah dari positif menjadi negatif, akhirnya terungkap.
Direktur Rumah Sakit Badan Layanan Umum Daerah (RS BLUD) Konawe dr. Agus Lahida, MMR akui bahwa telah terjadi pemalsuan dokumen.
“Memang benar, sejak awal sudah banyak masalah tentang pemalsuan dokumen tersebut,” ucap Agus Lahida saat konfrensi pers di ruang kerjanya Senin ( 25/1/2021) pagi tadi.
Selain itu, mereka juga masih terus melakukan penelusuran terkait ulah oknum yang memalsukan dokumen hasil swab siapa oknum pelakunya.
“Sekarang sudah ada yang kami curigai, kami akan diskusikan lebih jelasnya. Saya sudah tanyakan dr. Ucy Nadjmiyah, Sp.PK (kepala lab RS Konawe) dan memang pemalsuan,” ujar dr. Agus Lahida MMR dalam keterangan persnya.
Namun ia mengakui belum bisa memastikan apakah pemalsuan dokumen ini dilakukan di dalam rumah sakit atau di luar.
Dijelaskan Agus Lahida, penerbitan hasil swab PCR menggunakan barcode. Hingga akhir Desember 2020 kode barcode penerbitan dokumen swab PCR diketahui oleh 18 orang analis. Namun per 25 Desember 2020 kebijakan pemegang barcode dibatasi hanya dua orang.
“Cuman siapa analis yang membantu ini sampai saat ini kami belum dapat, masih dicari,” ucap dr. Agus Lahida.
Diungkap dr. Agus Lahida tak cuman hasil swab, keterangan hasil rapid juga kerap dipalsukan beberapa oknum bahkan dilakukan oleh pegawai-pegawai di BLUD RS Konawe di luar BLUD RS Konawe.
“Kami sudah melaporkan secara resmi ke Polres Konawe untuk ditindak lanjuti,” ucap dr. Agus Lahida
Untuk diketahui, bahwa sebelumnya ada laporan bahwa ada salah satu oknum dokter yang bekerja sama dengan oknum petugas lab, yang diduga telah melakukan manipulasi data hasil swab dari positif ke negatif, dengan cara membayar ke oknum tersebut sebesar 20 juta rupiah dari salah satu pengusaha tambang.
Ditempat yang berbeda, kebenaran informasi juga dibenarkan oleh salah seorang karyawan di BLUD RS Konawe, ia mengakui benar ada dugaan manipulasi yang dilakukan di lingkup BLUD RS Konawe oleh oknum petugas laboratorium yang bekerjasama dengan seorang dokter.
Dalam keterangannya, ia menjelaskan jika oknum dokter yang melakukan manipulasi sudah tidak bekerja di BLUD RS Konawe. Pihak BLUD pun sudah mengantongi dokumen serta pelaku pemalsuan hasil swab. (SN)