Pasien Membludak Hingga Tidur di Koridor IGD BLUD RS Konawe, Begini Penjelasan Direktur

waktu baca 2 menit
Direktur BLUD RS Konawe dr. Abdul Rahman Matta, M.Kes

KONAWE, Sultranews.co.id – Isu membludaknya pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit (RS) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), diakui oleh Direktur dr. Abdul Rahman Matta, M.Kes.

Pasalnya, kondisi ranjang pasien di ruang perawatan penuh dan seluruh ranjang pasien di IGD telah terisi.

“Kita tidak mungkin menolak pasien yang meminta pertolongan. Untuk itu petugas IGD berusaha maksimal memberikan penanganan termasuk memanfaatkan ruang koridor,” jelas dr. Boby panggilan akrab Direktur, Rabu (21/2/2024).

Sebenarnya, lanjut direktur, kita harus memberikan apresiasi kepada petugas IGD yang telah bekerja ekstra dengan memaksimalkan potensi yang kami miliki.

“Sebagai informasi bahwa membludaknya pasien tidak hanya terjadi di ruang perawatan dan IGD, tetapi juga terjadi pada pasien rawat jalan khususnya di poli juga terjadi lonjakan yang mana sejak subuh pasien sudah antri, sehingga petugas kami di poli harus bekerja hingga melewati jam pelayanan,” ujarnya.

Dikutip dari Rubriksatu.com, bahwa di BLUD RS Konawe dibanjiri pasien, sampai-sampai para pasien rela tidur di koridor IGD.

Salah satu keluarga pasien, Ady, membenarkan jika dirinya baru saja mengunjungi keluarganya. Banyak pasien yang tidak mendapatkan kamar, dan pelayanannya juga masih perlu ditingkatkan.

Dia menjelaskan bahwa saat ini belasan pasien tidur di koridor Unit Gawat Darurat (UGD).

“Tadi siang jumlahnya banyak, bahkan meskipun beberapa sudah dipindahkan, ruangan tetap penuh,” katanya.

Sementara itu, Humas BLUD RS Konawe, Hasran, menjelaskan bahwa sejak Senin, RS tersebut mengalami lonjakan pasien yang signifikan. Akibatnya, sejumlah pasien tidak mendapatkan kamar. Meskipun demikian, layanan tetap tersedia.

“Pelayanan tetap berjalan meskipun situasi di rumah sakit sangat padat sejak Senin. Kami akan memindahkan pasien yang sudah diizinkan pulang oleh dokter untuk memberikan ruang kepada pasien baru,” ungkapnya.

Baca Juga :  Dilakukan Bertahap, Pemdes Ranotundobu Bangun Balai Serbaguna

Hasran juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh pembesuk dan pasien itu sendiri akibat situasi ini.

Laporan: Jaspin