Diduga Stres, Seorang Wanita di Muna Bunuh Diri Terjun ke Sumur
Muna – Seorang wanita yang diketahui berinisial SU (34) tahun, ditemukan dalam kondisi tewas di sebuah sumur warga, Kelurahan Tombula, Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Senin (16/3/2020), pukul 09.30 Wita.
Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh pamannya, La Ode Iwan (46) tahun saat hendak memperbaiki sambungan pipa air yang berasal dari sumur tersebut.
Setelah mengetahui adanya sosok mayat di dalam sumur, Iwan langsung memberi tahu warga dan melaporkannya ke Polsek Tongkuno.
“Paman korban saat itu hendak memperbaiki pipa air yang terhubung ke sumur tersebut. Saat pipa itu dimasukan, tiba-tiba dia melihat ada mayat yang terapung di dalam sumur. Warga setempat yang mengetahui hal itu langsung melakukan evakuasi. Saat berhasil dinaikan dari dalam sumur, ternyata korban adalah ponakan La Ode Iwan,” ujar Kasat Reskrim Polres Muna, AKP Muhammad Ogen Sairi kepada Sultra News, Senin (16/3/2020)
Ogen menerangkan, korban menumpang di sebuah rumah kosong milik bibinya yang tinggal bersama dua anaknya. Ia memperoleh informasi bahwa korban sedikit mengalami gangguan jiwa dan beberapa kali kerap mengancam akan bunuh diri dengan cara membakar rumah tempatnya tinggal.
“Berdasarkan informasi yang kami peroleh, bahwa korban pernah membakar rumahnya di Desa Lamorende, Kecamatan Tongkuno pada 2018 lalu. Ancaman bahwa akan bunuh diri itu kerap diucapkan oleh korban. Sehingga pihak keluarga berencana untuk memasungnya. Namun belum sempat hal itu dilakukan, korban lebih dulu ditemukan meninggal dunia,” terangnya.
Dugaan sementara, kata Ogen, korban tewas diduga bunuh diri dengan cara melompat di sumur sedalam 15 meter yang berasa di belakang rumahnya.
“Dugaan sementara korban diduga bunuh diri karena stres, karena sebelumnya sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Jiwa. Korban diduga bunuh diri pada Senin dini hari saat warga sedang tertidur lelap,” ucapnya.
Sebelumnya, lanjut perwira berpangkat tiga balok ini, korban sempat dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan pemeriksaan visum luar. Namun hasilnya tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuh korban.
“Kasus ini tidak diproses lanjut, karena pihak keluarga korban menolak untuk diautopsi. Sehingga jenazah korban diserahkan ke piha keluarga untuk dikebumikan,” pungkasnya.
Laporan. Wayan Sukanta