Puluhan Warga di Konsel Jadi Korban Penipuan Berkedok Koperasi
Konawe Selatan – Puluhan warga dari tiga Desa di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara, mendatangi kantor Polsek Ranomeeto melaporkan seorang perempuan karena diduga telah melakukan penipuan berkedok Koperasi dalam bentuk kredit, Sabtu (4/4/2020).
Kapolsek Ranomeeto, AKP Dedy Hartoyo, mengatakan berdasarkan keterangan seorang korban mengaku ditipu oleh pelaku dengan modus menjanjikan dijanjikan akan mendapat beras murah setelah membayar uang panjar bernilai jutaan rupiah.
“Jadi korban mengaku didatangi oleh pelaku dijanjikan akan melanjutkan kredit senilai RP 50 juta. Kemudian elaku meminta uang pengganti jaminan RP 1,625 ribu , namun hnay dipanjar RP 450 ribu saja. Korban diminta uang pengganti jaminan itu karena dijnajikan akan mendapat beras murah yaitu Rp 300 ribu perkarung. Setelah membayar uang panjar itu sejak Maret 2020 sampai sekarang tidak ada realisasinya sehingga korban keberatan,” ujar Dedy kepada Sultra News, Sabtu (4/4/2020).
Kasus serupa juga dialami oleh para korban lainnya yang mengaku ditipu oleh pelaku dengan modus kredit dan diiming-imingi mendapatkan beras murah perkarungnya setelah memnbayar uang pengganti jaminan.
“Warga lainnya juga mengaku mengalami hal yang sama pada kasus tersebut dan telah membayar uang penggati jaminan sebanyak Rp 1.125 ribu kepada pelaku,” tuturnya.
Menindaklanjuti laporan itu, kata Dedy, pihaknya masih memeriksa pelaku dan menyelidiki nama Koperasi yang digunakannya untuk menipu puluhan korban dengan modus kredit.
“Kita masih lakukan penyelidikan dan memeriksa pelaku terkait adanya laporan warga itu. Koperasi ini masih kita cari tahu legalitasnya seperti apaakah bodong atau memang mengantongi izin,” terangnya.
Dedy menerangkan, jumlah sementara warga yang mengkonfirmasi telah menjadi korban berkedok koperasi itu sebanyak 85 orang yang berasal dari tiga Desa di Konsel.
“Warga yang sudah mengkonfirmasi tadi yang mengaku jadi korban diantaranya berasal dari Desa Kota bangun 20 orang, Boro-bro 30 dan Desa Lameuru 35 orang,” jelas Dedy. (SN)