PWI Konawe Angkat Bicara Soal Pernyataan Ketua KPU Wike Banyak Media Tidak Netral

waktu baca 3 menit

KONAWE, Sultranews.co.id – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Konawe, Andriansyah Siregar menyayangkan statemen Ketua KPU Konawe, Wike, saat diwawancarai sejumlah awak media usai kegiatan rapat Koordinasi Forkopimda di Aula BKPSDM Konawe yang mengatakan banyak media di Konawe yang tidak netral, Kamis (26/09/2024) Kemarin.

Menurut Andriansyah, statement Ketua KPU Konawe ini telah mencederai dan melukai perasaan wartawan di daerah ini

“Kami merasa dilukai atas kalimat yang dilontarkan oleh Wike selaku ketua KPU Konawe, dimana dirinya menyebutkan banyak media yang tidak netral. Kita semua tahu bahwa karya jurnalis yang diterbitkan oleh media merupakan hasil kerja-kerja teman wartawan dilapangan dan secara otomatis itu menjustifikasi kerja sebagian besar teman-teman yang dianggapnya tidak netral ini,” Kata Andriansyah, saat diwawancarai awak media, Jumat (27/9.2024).

“Apalagi yang berstatemen adalah Ketua KPU Konawe, kalau masyarakat salah menterjemahkan kata netralitas itu keranah Pilkada itu bisa rawan. Semestinya kalau terkait pemberitaan yang dianggap menyudutkan penyelenggara pemilu itu sebut saja beritanya kurang berimbang, toh ada ruangnya hak jawab. Bisa digunakan ruang-ruang itu,” Tambahnya.

Mantan Komisioner KPU Konawe mengatakan, saat ini telah memasuki tahapan Kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Mestinya ketua KPU Konawe sebagai penyelenggara pemilu harusnya fokus dengan kerja tahapan yang makin padat, bukan malah membuat opini dan pernyataan yang bisa membuat publik gaduh.

Andri juga mengingatkan Wike, jika merasa dirugikan atas pemberitaan dapat menempuh jalur sesuai prosedurnya.

“Kalau merasa karya jurnalis teman-teman (berita.red) itu dianggap merugikan lembaga KPU Konawe, tentu ada sarananya bisa melaporkan ke Dewan Pers untuk diproses,” tegas Andri, mengigatkan Wike.

“Jangan hanya menyebut banyak. Karena banyak itu harus ada angkanya. Sekalian sebut saja nama medianya agar tidak terjadi kegaduhan publik dikalangan teman-teman wartawan. Tentu kami merasa dilukai,” ujarnya.

Menjadi pejabat publik itu setiap saat mesti siap dikritisi, tambahnya. “Salah satu fungsi Pers adalah lembaga kontrol, jadi ketika di kritisi terkait kebijakan atau hal – hal yang dianggap perlu terkait penyelenggaraan pemilihan kepala daerah yang tengah berlangsung itu suatu hal yang lumrah,” ujarnya.

Dirinya meminta Ketua KPU Konawe agar dapat mempertanggung jawabkan pernyataanya tersebut.

“Harus dipertanggung jawabkan tidak netralnya seperti apa. Jangan dibuat blunderlah. Ini tahapan Pilkada sedang berlangsung, tanggung jawab kita bersama untuk menjaga suasananya agar tetap adem,” tekan Andri.

Mantan Ketua Devisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Konawe kembali mengingatkan bahwa Organisasi PWI ini tidak sebatas menaungi wartawan dari berbagai media yang ikut berorganisasi, tetapi PWI berdiri dengan profesional dalam karya persnya, berwawasan tinggi atau intelek dalam melakukan karya persnya serta berintegritas dalam menjalankan tugas tugasnya nya sebagai wartawan.

Laporan: Jaspin