Ratusan Ton Bahan Peledak Untuk Tambang Tiba di Sultra
Kendari – 142 ton bahan peledak (Handak)yang diangkut menggunakan Kapal laut KM Bahari 20 dengan Nomor IMO 8718328 milik PT Sindo Utama Jaya, tiba di pelabuhan Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Berdasarkan data sumber terpercaya yang diterima sultranews.co.id ratusan ton Handak buatan PT Dahan, itu berangkat dari pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Dari daftar manifest of cargo atau daftar muatan barang yang tertulis dalam dokumen PT Lintas Bahari Nusantara, dan ditandatangani oleh nahkoda kapal bernama Handoyo Seno tertera penerima bahan peledak itu adalah PT Sulawesi Cahaya Mineral dengan tujuan Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, dan pengirimnya adalah PT Dahan – Subang.
Dari daftar itu juga diketahui berat dan jenis bahan peledak yang dimuat adalah 35.000 kilogram Ammonium Nitrate, 88.000 kilogram Emulsion, 6.000 kilogram Dinamit, 24.400 Pieces Detonator, dan 24.400 meter Lead In Line.
Dari pantauan awak media di lokasi, bahan peledak itu dibongkar pada Selasa (16/2) dini hari, dan diangkut menggunakan belasan truk.
Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kendari, Andi Muhammad Sulaiman membenarkan hal itu.
Dia mengatakan, dari permohonan keagenan kapal yang diisi melalui aplikasi inaportnet, seluruh perizinan dan persyaratannya sudah dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Sekarang proses pembongkaran dengan ketentuan yang berlaku, yakni segera dimuat ke dalam mobil dan secepatnya dibawa keluar dari pelabuhan. Tidak boleh berlama-lama di dalam pelabuhan,” ucap Sulaiman kepada awak media.
“Total semuanya (bahan peledak) itu sebanyak 142 ton,” ujarnya.
Menurut dia, bahan peledak semacam itu biasanya dipakai oleh perusahaan pertambangan.
“Iya biasanya dipakai untuk pertambangan. Tapi saya belum cek betul dokumennya, tapi pasti ada itu dokumennya dilampirkan,” ungkapnya.
Dia memastikan ratusan ton bahan peledak itu tidak akan disimpan di area Pelabuhan Bungkutoko.
“Tidak akan digudangkan di area pelabuhan. Harus segera dibawa keluar,” pungkasnya.
Media ini berusaha mengonfirmasi perusahaan penerima bahan peledak itu yakni PT Sulawesi Cahaya Mineral. Namun, nomor telefon yang tertera di dalam situs resmi perusahaan tak dapat dihubungi.
Laporan. Wayan Sukanta