Seleksi Paskibraka Diduga Nepotisme, Kesbangpol Sultra Angkat Bicara

waktu baca 2 menit
Kepala Kesbangpol Sultra) Harmin Ramba

KONAWE – Curhatan seorang ibu di Face Book (FB) rupanya menyita perhatian netizen hingga postingan ibu tersebut viral terkait anaknya yang gagal mengikuti paskibraka di Jakarta.

Dalam curhatannya di FB pribadinya, ibu yang diketahui bernama Samsuani itu menyebut jika anaknya telah dinyatakan lolos untuk ikut paskibraka di Jakarta mewakil Provinsi Sulawesi Tenggara. Dia adalah Doni Amansa siswa SMAN 1 Unaaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Lalu, mendapat tanggapan langsung dari Sekda Konawe Ferdinand Sapan.

Sekda Konawe Dr. Ferdinand Sapan, SP, MH mengatakan pada dasarnya siapapun yang terpilih itu merupakan wakil Sultra yang terbaik. Namun kata dia, patut disayangkan kalau dalam prosesnya ada perlakuan yang subyektif sehingga Doni Amansa asal SMAN 1 Unaaha Kabupaten Konawe harus digugurkan.

“Keterwakilan mereka (Doni Amansa-red) akan memberikan kebanggaan bagi kami di Konawe terlebih orang tua siswa tersebut,” kata Ferdy sapaan akrab Sekda Konawe.

Menangapi hal itu, Kepala Kesbangpol Sultra, Harmin Ramba mengungkapkan bahwa penerimaan calon Paskibraka Nasional ini dilakukan oleh Tim seleksi yang berjumlah 9 orang.

Menurut Harmin Ramba, perihal penentu kelulusan Paskibraka Nasional ditentukan oleh nilai akumulasi dari peserta.

“Penentu kelulusan adalah akumulasi dari semua nilai peserta, mereka melaksanakan tes di bulan Mei dan bulan Juli di hotel Plaza Kubra, nilainya kemudian di akumulasi,” terang Harmin kepada awak media, Jumat 14 Juli 2023

la pun menegaskan, dalam hal ini pihaknya profesional melaksanakan segala tahapan seleksi tidak ada nepotisme ataupun intervensi dari pihak manapun.

“Sekali lagi saya tegaskan tidak ada nepotisme terhadap seleksi paskibraka ini,” tegasnya.

Berbeda versi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang mengatakan bahwa yang menentukan kelulusan peserta seleksi Paskibraka Nasional menempatkan Doni Amansyah di urutan pertama mewakili Sultra dengan nilai 488 sedangkan Wira pelajar asal BauBau mendapatkan nilai 486 atau Kategori Cadangan.

Namun dalam perjalanannya, Doni Amansyah yang merupakan anak Petani asal Konawe justru harus gigit jari setelah panitia seleksi mengumumkan Wira dan Nadhifa pelajar adalah bau-bau yang masuk slot paskibraka nasional.

SN