Kementerian PUPR Melalui BWS IV Kendari Klarifikasi Bendungan Ameroro
KENDARI, Sultranews.co.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) IV Kendari, menglarifikasi terkait Bendungan Ameroro yang ambruk.
Menyikapi berita di berbagai media online dengan ambruknya Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), BWS langsung mengklarifikasi.
Pejabat Pembuat Komintmen (PPK) Bendungan 1 SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV Kendari Iping Mariandana mengatakan, berita yang beredar di media online tentang ambruknya Bendungan Ameroro itu tidak benar.
“Ada berapa poin yang kami akan jelaskan”, ucap Iping.
Berikut Penjelasanya:
1. Longsor terjadi pada hari selasa, 12 September 2023 pada pukul 15.46 WITA, bukan terjadi hari rabu tanggal 13 september 2023.
2. Pada Bagian yang longsor tersebut adalah tebing sisi luar sebelah kiri dari Spillway, dan itu jauh dari tubuh Bendungan.
3. Potensi longsor tersebut sudah teridentifikasi sebelumnya karena sudah ada terlihat retakan sehingga diputuskan segera ditangani dengan perkuatan dental concrete.
4. Saat persiapan penggalian untuk perkuatan dengan dental concrete terjadi longsor tersebut yang seyogyanya memang akan digali dan dibuang.
5. Terlihat pada gambar terlampir, area longsor ditandai dengan kotak merah, dan yang ditandai dengan lingkaran kuning merupakan timbunan yang dibuat sebagai akses dan dudukan alat berat untuk melaksanakan dental concrete agar dinding dan lantai beton spillway tidak rusak.
6. Oknum yang mengambil gambar dan video di lokasi terlihat mendramatisir dengan cara mengambil gambar atau video dari belakang tumpukan tanah yang segaja dibuat untuk akses dan dudukan alat berat seolah – olah tanah tersebut merupakan material longsoran.
Sementara itu Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae dikonfirmasi mengungkapkan bahwa dirinya sudah komunikasi dengan Kepala Balai.
“Iya, itu sisi luar sebelah kiri spill way sudah ditangani jauh dari tubuh bendungan. Itu jawaban Kabalai, kata Ridwan Bae.
“Saya sudah komunikasi dengan Kepala Balai, dan informasi dari Kepala Balai bahwa itu sisi luar sebelah kiri spill way, dan itu jauh dari tubuh bendungan. Dan itu sudah ditangani,” sambung Ridwan.
Sembari menambahkan penjelasana dari Dirjen SDA “Jadi itu kata pa dirjen SDA adalah bukan pada konstruksi inti, tapi hanya disudut yang tidak berpengaruh terhadap bendungan dan sudah dalam perbaikan itu kata dirjen SDA”, ujarnya. (rls)
SN