Carut-marut Praktik Gelap Calo di Pelabuhan Amolengo
Sulltra.News – Praktik percaloan yang kerap menjadi momok menakutkan bagi penumpang di pelabuhan Kapal Feri Amolengo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), terungkap sejumlah fakta.
Dibalik praktik gelap itu, ternyata Ada segelintir oknum petugas pengamanan yang terindikasi dan diduga kuat terlibat didalamnya.
Hal itu diakui oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), Pelabuhan Kapal Feri Amolengu-Labuan, Armin Malaka.
“Maraknya calo susah dihentikan karna hambatanya itu seperti kemarin ini sudah berapa kali, adanya orang dalam dalam hal ini petugas keamanan,” ujar Armin saat ditemui Sultra News di ruang kerjanya, pada Kamis (9/1/2020).
Tidak hanya itu, praktik percaloan juga marak dimainkan oleh preman yang berkedok joki. Hal itu kerap terjadi karena tidak adanya tindakan tegas pihak pengamanan pelabuhan.
“kalau cuma dari kami sendiri dari Dinas Perhubungan (Dishub), agak sulit untuk mengatasi masalah ini kalau tidak di dukung dari pihak istansi terkait dalam hal ini petugas pengamanan,” ucapnya.
Menyikapi persoalan itu, pihaknya telah melakukan rapat secara internal untuk mengatasi praktik calo yang terjadi di pelabuhan Amolengo.
“Kalau ada preman atau calo yang kasi masuk mobil maupun kasi keluar di dermaga belum waktunya, tanpa tiket kita akan beri sanksi. Jika itu juga ada oknum petugas pengamanan yang terlibat, kita akan surati pimpinanya untuk dievaluasi,” tegas Armin.
Sementara itu, Kapolsek Kolono, Indar Jaya, mengatakan pihaknya siap merespon segala bentuk pengaduan sekaligus persoalan calo.
“Adapun mengenai calo dan premanisme yg ada di sekitar pelabuhan amolengo merupakan hal yg utama yg harus kita benahi demi tertibx dan rasa aman bagi pengguna jasa,” katanya.
Laporan. Shun Wa Ode
Editor. Wayan Sukanta