Foto Tempat Peristirahatan Terakhir Komang, Pelaku Pembunuhan Anggota TNI di Baubau

waktu baca 2 menit
Sejumlah warga tengah mempersiapkan tempat pemakaman Komang Ilyas di kampung halamannya, Kelurahan Ngkari-kari, Baubau, Rabu (20/5/2020), Foto Sumber. Facebook I Gede Putrayasa

Baubau – Komang Ilyas alias Komang Pekel, seorang pelaku pembunuhan yang tewas tertembak peluru Polisi saat penangkapan, jenazahnya telah dipulanglkan di kampung halamannya di Kelurahan Ngkari-ngkari, Kecamatan Bungi, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (20/5/2020). Dibalik tewasnya Komang, tersimpan sepenggal cerita pilu yang belum diketahui publik, pasca tewas setelah diterjang peluru polisi saat ditangkap.

Dalam peristiwa berdarah yang terjadi di Baubau, nama Komang sontak membuat banyak orang mengenalnya. Sehari-hari, Komang berprofesi sebagai petani di Desanya dan telah memiliki seorang istri.

Dibalik tewasnya Komang, tersimpan sepenggal cerita pilu yang belum diketahui publik, pasca tewas setelah diterjang peluru polisi saat ditangkap.

Baca Juga :  Pelaku Pembunuhan Anggota TNI di Baubau Tewas Ditembak Polisi

Namun siapa sangka, tewasnya Komang menyimpan duka bagi sang istri yang ditinggalkannya, tidak terkecuali orang tuannya.

Kini kenangan Komang yang telah dilewati semasa hidupnya telah terkubur bersama jasadnya.

Pasca penangkapan Komang, warga di perkampungannya sebagai mengaku merasa lega karena tidak lagi dibayangi rasa takut akibat trauma.

Bagaimana tidak, pasca kejadian pembunuhan terhadap anggota Babinsa TNI Kodim 1413 Buton, warga sempat cemas karena pelaku tidak tertangkap dan kabur.

“Kita lega mi agak tenang, karena waktu belum ditangkap sebagian besar warga disni ketakutan jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak dinginkan. Mungkin karena trauma, pas dengar ada kasus pembunuhan,” ujar seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya kepada Sultra News, Rabu (20/5/2020).

Diberitakan sebelumnya, seorang anggota TNI yang bertugas di Kodim 1413 Buton, tewas akibat luka tusukan senjata tajam oleh pelaku pada Kamis (14/5/2020).

Peristiwa penganiayaan itu terjadi berawal, saat korban berusaha melerai keributan pemuda yang terjadi di Kelurahan Ngkaring-karing, Kecamatan Bungi, Kota Baubau.

Namun pelaku yang telah dalam kondisi mabuk langsung mengambil parang dan menebas korban karena tidak terima ditegur saat itu.

Korban sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat, namun nahas nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia akibat luka parah di sekujur tubuhnya. (SN)

[feed url=”https://sultranews.co.id/category/kriminal/” number=”5″]