Isu Intoleran di Pilkada Koltim, Irwansyah: Berpotensi Merusak Keharmonisan Masyarakat
KOLAKA TIMUR, Sultranews.co.id – Ketua tim pemenangan pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kolaka Timur (Koltim) nomor urut 1 Abd Azis – Yosef Sahaka (ASMARA) Dr. Irwansyah menyayangkan adanya isu intoleransi dijadikan sebagai narasi politik yang berpotensi merusak keharmonisan masyarakat menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Koltim.
Irwansyah yang juga merupakan anggota DPRD Koltim terpilih menegaskan, pada momentum pesta demokrasi yang tinggal menghitung hari, paslon yang dikenal dengan akronim “ASMARA” mengajak masyarakat Koltim untuk tidak terhasut isu-isu negatif yang mengandung unsur SARA yang berpotensi dpaat memecah persatuan masyarakat yang selama ini dikenal multi etnis dan hidup berdampingan secara damai.
“Pentingnya menjaga persatuan dan kebersamaan di tengah perbedaan tanpa harus menggaungkan isu pendatang dan penjajah menjelang Pilkada. Kami sebagai tim pemenanganpaslon ASMARA, setiap melaksanakan kampanye dialogis diseluruh wilayah Koltim selalu menyuguhkan pendidikan politik terhadap masyarakat tanpa harus menjelek-jelekan paslon lainnya” tegas Irwansyah, saat di wawancarai sejumlah awak media, Sabtu (9/11/2024).
Menurutnya, dimomen pesta demokrasi ini seharusnya yang digaungkan adalah ide, gagasan dan program yang ditawarkan kepada masyarakat, bukan menyajikan isu-isu yang bisa memecah belah persatuan, seperti isu “pendatang” dan isu “penjajah”.
Kata dia, karena narasi pendatang dan penjajah dapat mereduksi Separatisme politis yang dapat merusak tatanan sosial masyarakat Kolaka Timur, jika isu pendatang dan penjajah terus dimainkan.
“Demokrasi di Koltim akan semakin tergerus. Kenapa? Karena demokrasi tidak pernah mempertanyakan orang berasal darimana, akan tetapi sepanjang orang itu adalah warga negara Republik Indonesia maka warga memiliki hak yang sama untuk di calonkan disetiap daerah,” ujar Irwansyah.
Ia melihat bahwa pesta demokrasi di Koltim dengan menyuguhkan isu pendatang dan penjajah adalah memomentuman yang setiap 5 tahun dihembuskan yang berpotensi membuat masyarakat semakin berjauhan.
Untuk itu Irwansyah menyatakan bahwa sudah saatnya isu intoleransi diakhiri dan masyarakat Koltim berhak menerima pendidikan politik dan berdemokrasi dengan baik serta melihat trakrecord, gagasan, dan lain sebagainya terhadap pemimpin yang akan membawa kesejahteraan masyarakat kedepannya,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa di paslon Asmara, setiap kampanyenya selalu memberikan pendidikan politik terhadap masyarakat dan mengajak untuk berpolitik santun bukan membangun narasi intoleransi
“Kami menolak dan melawan isu intoleransi, karena kami menginginkan Pilkada kali ini harus berkualitas. Sehingga demokrasi di Koltim terus menunjukan kemajuan sesuai harapan kita bersama,” Irwansyah mencerahkan.
Untuk itu, paslon ASMARA mengajak seluruh tim pemenangan, pendukung, simpatisan dan masyarakat kolaka timur untuk bersama-sama mengakhiri narasi-narasi intoleransi yang dapat merugikan kita semua.
Laporan: Jaspin