Massa Demonstran : Ada Strategi Kalangan Elit Loloskan TKA China ke Sultra
Kendari – Aksi unjuk rasa penolakan Tenaga Kerja Asing (TKA) China kembali berlanjut di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Jumat (3/7/2020).
Pada unjuk rasa itu, massa demonstran kembali melakukan pembakaran ban bekas dan membawa replika keranda jenazah yang disalatkan di depan Kantor Imigrasi Kendari.
Unjuk rasa penolakan TKA China itu sudah digelar beberapa kali di Kantor Imigrasi Kendari. Awal Rafiul, koordinator aksi mengatakan, arus masuknya serbuan TKA di daerah Sultra diduga kuat ada keterlibatan dari kalangan elit yang memiliki kepentingan khusus.
“Ini sudah kluster kedua kedatangan rombongan TKA China ke Sultra yang mendapat pengawalan ketat dari aparat Kepolisian. Bahkan mereka (TKA) itu diperlakukan khusus bak layaknya karpet merah mendapat pelayanan istimewa. Tapi dibalik itu, kami masyarkat pribumi hanya jadi penonton di tengah penyambutan para TKA itu,” kata Awal dalam orasinya di kantor Imigrasi Kendari, Jumat (3/7/2020).
Selain itu, massa juga menyebut adanya indikasi permainanan dokumen untuk memuluskan masuknya ratusan TKA China itu ke Sultra.
Salah satunya yang disebut oleh Awal yaitu, terkait ferivikasi peralihan 49 TKA China sebelumnya yang masuk ke Sultra bekerja di perusahaan tambang hanya dengan menggunaan visa kunjungan.
“Imigrasi kendari tidak dapat menunjukan secara transparansi terhadap peralihan dokumen visa kunjungan 49 TKA sebelumnya. Ini menunjukan bahwa, ada pembiaran dan indikasi mafia untuk meloloskan TKA bekerja di Sultra meski dengan dokumen yang tidak sah,” tegas Awal.
Sementara itu, tidak ada satupun pihak Imigrasi yang bersedia ditemui awak media saat hendak di konfirmasi dalam unjuk rasa tersebut.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 261 TKA China telah tiba di Sultra secara bergelombang. Ratusan TKA China itu akan dipekerjakan di pabrik smelter PT VDNI, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sultra. (SN)
[feed url=”https://sultranews.co.id/category/kriminal/” number=”5″]