Mengenal Si Upin, Sapi Jumbo Rp80 Juta yang Dibeli Jokowi Untuk Kurban di Sultra
Kendari – Perayaan Idul Adha tinggal menghitung hari, warga dari berbagai kalangan darmawan dan menengah kini mulai berbondong-bondong berburu hewan kurban.
Tidak ketinggalan, Presiden RI Jokowi juga ikut mengambil andil dalam perburuan hewan kurban itu. Kabarnya, Jokowi telah membeli seekor sapi yang disumbangkan sebagai hewan kurban pada hari raya Idul Adha 31 Juli nanti.
Tidak tanggung-tanggung, sapi yang dibeli Jokowi beratnya mencapai 1000 kilogram (Kg) atau 10 kali lipat dari ukuran sapi biasa pada umumnya. Harganya pun fantastis, satu ekor sapi ini dibeli dengan harga Rp80 juta dari seorang warga di Desa Lawoila, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Padahal, harga sapi dewasa untuk kurban di Sultra, mulai dari harga Rp 9-15 juta. Badannya yang besar dan berotot, menghasilkan daging dan susu yang lebih unggul dari ras lain.
Sapi itu kini dirawat oleh seorang petani bernama Suyatno (38) tahun dan mendapat perawatan secara khusus sebelum dikurbankan pada hari raya Idul Adha nanti. Oleh Suyatno, sapi itu diberi nama yang cukup unik yaitu Upin.
Sapi itu sangat dijaga baik oleh Suyatno, bahkan hewan ternak berkaki empat itu tidak dibiar berkeliaran bebas lepas di lahan berlumpur dan di sawah.
Perlakuan pola makan sapi miliki orang nomor satu di Indonesia itu, juga sangat diatur dengan sebaik mungkin, Dalam sehari, Suyatno memberi makan rumput sebanyak 50-60 kilogram rumput kering dan dedak padi.
“Kalau makanan yaa, dua kali lipat jumlahnya dari sapi biasa. Sekitar 1 kuintal perhari,” ujar Suyatno, Selasa (28/7/2020).
Tidak salah lagi jika pihak Istana Kepresidenan RI membeli sapi milik Suyatno. Pasalnya, sapi yang diberi nama Upin itu ternyata telah beberapa kali menang kontes dengan kategori sapi terberat dibawah usia dua tahun.
Suyatno bercerita, Upin menang kontes pada 2019 lalu karena memiliki berat 535 kilogram saat masih berusia satu tahun lebih. Padahal, sapi lainnya hanya berukuran setengah dari beratnya saat itu.
“Bobotnya ini, tidak sembarang orang bisa membawa atau mengangkut. Mesti orang dengan kemampuan khusus yang tak akan kesulitan untuk memandu Upin masuk ke dalam truk,” tutur Suyatno. (SN)
[feed url=”https://sultranews.co.id/category/serba-serbi/” number=”5″]