Peringati Hakordia, Kajari Harapkan Konawe Tidak Dijadikan Lumbung Prestasi
KONAWE – Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) tahun 2021, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar sosialisasi Saber Pungli di Lingkungan Pemda Konawe.
Dengan mengangkat tema “Satu Padu Bangun Budaya Anti Korupsi”, kegiatan tersebut dihadiri seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang berlangsung di Aula Kantor Inspektorat Konawe, Jumat (10/12/2021).
Menjadi pemateri dalam kegiatan tersebut yakni Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Konawe Irwanudin Tajuddin, S.H., M.H, Wakapolres Konawe Kompol Selam, dan Kepala Inspektorat Konawe Rebiansyah P. Halip.
Kajari Konawe Irwanudin Tajuddin menyebutkan bahwa ada beberapa poin penting yang disampaikan dalam kegiatan tersebut.
Yang pertama kata Irwanudin terkait Undang-Undang Pilkada menurut dia membutuhkan materi yang banyak, yang dimungkinkan untuk berperilaku koruptip sangat tinggi.
Kenapa demikian, karena orang akan berpikir ketika dirinya telah menjadi seorang pimpinan, maka orang tersebut kemungkinan besar akan berperilaku koruptip. Hal itu bukan hanya terjadi di daerah Konawe saja, tetapi hampir di seluruh Indonesia.
“Koruptipnya bisa banyak, salah satunya terkait tata kelola keuangan. Saya takutnya tata kelola APBD tidak dikelola dengan baik,” kata Irwanudin.
Yang kedua lanjut dia, terkait sistem mutasi terhadap Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dilakukan suap menyuap dan sangat dipastikan bisa terjadi disetiap saat.
Ketiga kata dia, dari akibat yang ditimbulkan, nantinya akan mempengaruhi insprastruktur dilapangkan, itu tidak akan berjalan maksimal. Akibat dari itu, maka tidak tercipta Godgovernment yang baik.
“Saya mengimbau kepada teman-teman, saudara-saudara saya di OPD agar lebih kreatif dalam membuat program-program yang bermanfaat untuk masyarakat. Sehingga apa yang dilakukan termanfaatkan dengan baik oleh masyarakat itu sendiri,” imbaunya.
Pria kelahiran Konawe, lebih detail memaparkan jika anggaran yang berada di APBD adalah merupakan uang dari masyarakat yang masuk dan dikeluarkan dengan tata kelola yang baik untuk kemakmuran masyarakat itu sendiri.
“Kedepannya saya berharap agar Konawe ini tidak lagi dijadikan lumbung sebagai tempat kita berprestasi. Dalam artian berprestasi itu menurut saya bagaimana tata kelola pemerintahan dan keuangan agar lebih baik lagi,” harapnya.
Sementara itu Kepala Inspektorat Rebiansyah mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan sosialisasi itu merupakan rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia tahun 2021.
Dimana sebelumnya pada tanggal 9 Desember 2021 lalu, acara puncaknya dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Ir. Joko Widodo, dan ditutup oleh Wakil Presiden (Wapres) RI yang diikuti oleh Sekda, Kajari, Kapolres, perwakilan BPKP dan Pabung 1417 Unaaha serta Inspektur dan seluruh pegawai lingkup Inspektorat dan beberapa OPD lingkup Kabupaten Konawe, secara daring melalui aplikasi zoom.
“Kami mengangkat tema Satu Padu Bangun Budaya Anti Korupsi, dengan tujuan membangun budaya anti korupsi khusunya di Kabupaten Konawe ini,” ucapnya.
Laporan: Jaspin
Uploader : Risal