Doni Amansyah Siswa SMAN 1 Unaaha Konawe Gagal Berangkat Jakarta, Berikut Ungkapannya

waktu baca 3 menit
Doni Amansyah (17) siswa SMA Negeri 1 Unaaha Kabupaten Konawe.

KONAWE – Doni Amansyah (17), asal Kelurahan Wawonggole, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe, harus meratap nasib karena gagal diberangkatkan, padahal ia sudah dinyatakan lolos seleksi paskibraka nasional.

Saat diwawancara, Doni mengaku telah mengikuti seluruh seleksi nasional dari berbagai tes, dan pada akhirnya dilakukan pembekalan, dan ia rencana berangkat ke Jakarta mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra).

“Pengumuman kemarin kami dikumpulkan diruangan, jadi disitu namaku pertama disebut lolos seleksi nasional, dan dua orang lagi cadangan. Orang sudah tepuk tangan karena saya sudah mau berangkat ke Jakarta,” ujarnya, Jumat (14/7/2023).

Namun anehnya, setelah Doni pulang ke rumah, beberapa hari kemudian ia mendapat informasi tiba-tiba ia menjadi paskibraka cadangan. Artinya namanya sudah digeser.

“Jadi saya dapat informasi kalau namaku sudah digeser, saya digantikan,” kesalnya.

Ia juga menyebut, sampai saat ini dari panitia seleksi belum mengirim nilai hasil seleksi nasional paskibraka.

“Sampai sekarang dari panitia belum jelaskan kami bagaimana hasilnya, ” sebut Doni.

Bahkan Doni membeberkan, data nama-nama yang akan diberangkatkan juga belum ia terima, padahal di Kota Bau-bau sudah diberikan, tetapi di Kabupaten Konawe belum.

“Sampai saat ini Konawe belum dikirimkan data-data nama yang akan diberangkatkan ke Jakarta,” bebernya.

Doni yang duduk di bangku kelas 2 SMA 1 Unaaha ini sangat kecewa, karena cita-cita yang diidamkan orang tua ternyata gagal.

“Saya hanya bisa berdoa semoga kedepan bisa lebih baik lagi,” harap Doni.

Ditempat yang sama, Kabid Ideologi dan Wawasan Kesbangpol Konawe, Sumartini mengatakan, dari awal seleksi sampai akhir dirinya mendampingi Doni. Nilai yang rendah Sumartini mengaku hanya pada tes penguatan Pendidikan Wawasan Kebangasaan atau PWK.

“Saya tahunya Doni cuman jatuh di nilai PWK, selebihnya itu tinggi,” katanya.

Kemudian Sumartini memastikan, Doni yang dinyatakan lolos seleksi paskibraka nasional dikuatkan dengan pengumuman pantukhir. Dia mendengar namanya disebut mewakili Sultra yaitu Doni dan Nadira asal Baubau. Sedangkan Cadangan Wira dan Aini asal Bauubau.

“Pada saat pengumuman itu bukan cuman saya yang dengar, tetapi ada banyak saksi. Termaksud para pendamping dan Kesbangpol Provinsi,” ungkapnya.

Bukan cuman itu, Sumartini juga sempat mendengar bahwa diumumkan paskibaraka nasional asal Sultra diwakili kepulauan dan daratan.

“Sempat dibilang kepulauan dan daratan, tapi saat ini belum ada informasi padahal besok mereka sudah mau diberangkatkan, cek percek sudah bergeser namanya,” imbuhnya.

Sumartini meminta, agar seluruh hasil nilai calon paskibraka nasional diumumkan dengan terang-terangan atau transparan, karena sampai saat provinsi belum mengirim akumulasi nilai secara keseluruhan.

“Karena hasil yang dia kirimkan saya itu tidak ada nilai medical check up dan masih banyak lagi,” pintanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Kesbangpol Sultra, Harmin Ramba, menepis persoalan tersebut. Ia menerangkan, setelah tahapan seleksi dan pantukhir ada pembekalan.

“Jadi pembekalan itu dinilai juga. Maksudnya, pembekalan itu bagian dari seleksi juga, jadi apa yang dikeluarkan pemerintah sudah itu hasilnya,” terangnya.

SN