Bahas Pembangunan Taman dan Monumen Kalosara, Pemkot Kendari Bersama Tokoh Adat Tolaki Gelar FGD
KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari saat ini tengah membahas rencana pembangunan taman dan monumen kalosara yang rencananya bakal dibangun di depan halaman Kantor Wali Kota Kendari.
Menanggapi hal itu, sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh adat Tolaki menggelar Focus Group Discission (FGD).
Kegiatan itu bertujuan untuk menyatukan persepsi pada masyarakat Tolaki tentang bentuk, makna dan kedudukan Kalosara dalam kehidupan orang pribumi khususnya Suku Tolaki.
Rencana pembangunan taman dan monumen kalosara merupakan wujud pemerintah daerah Kota Kendari dalam menjaga dan melestarikan budaya Suku Tolaki.
Mereka yang dihadirkan dalam kegiatan FGD tersebut dinilai memiliki kemampuan dari sisi pengalaman dan keilmuan tentang budaya Suku Tolaki khususnya budaya KALOSARA.
Tokoh-tokoh dari Suku Tolaki memiliki pengalaman yang cukup baik, karena selama ini mereka adalah tokoh-tokoh etnik Tolaki yang dianggap sangat intens menjaga, mengkaji dan memelihara budaya Suku Tolaki.
Al hadil maka pertemuan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam budaya Suku Tolaki dikenal dengan benda budaya yang disebut “KALO” yang terdiri dari dua bentuk yakni, kalo hoalu (SARA WONUA) atau Kalo Delapan dan Kalo o’aso (SARA MBEDULU).
Kalo satu atau kalo hoalu disebut juga Kalo wonua yang merupakan kalo yang digunakan untuk urusan penyelenggaraan kedaerahan termasuk dalam penyelenggaran pemerintahan. Sedangkan kalo O’aso atau kalo mbedulu. Kalo itu digunakan dalam kegiatan acara perkawinan pada masyarakat Tolaki dan pertemuan raja-raja dimasa dulu.
Adapun Tokoh-tokoh yang dimaksud adalah, Drs. H. Masyhur Masie Abunawas, M.Si, (mantan Wali Kota Kendari dua periode). Ketua DPP Provinsi Lembaga Adat Tolaki (LAT) Sulawesi Tenggara. Ny. Hj. Meike Anas Bunggasi (mantan istri Bupati Kabupaten Kendari sekaligus mantan anggota DPRD Kota Kendari).
Selanjutnya Drs. Basaula Tamburaka (pensiunan ASN banyak menulis buku-buku tentang budaya suku Tolaki). Drs. Bisman Saranani, M.Si, (pensiunan ASN banyak mengetahui dan memahami tentang budaya Suku Tolaki, yang juga menjabat sebagai sekretaris DPP Provinsi Lembaga Adat Tolaki (DPP-LAT) Sulawesi Tenggara. Dan terakhir Dr. Basrin Melamba, S.S., M.A, (akademisi, konsen mengkaji kebudayaan Tolaki).
Selain Tokoh dan akademisi orang Tolaki, pada kegiatan tersebut turut hadir Sekretaris Daerah Kota Kendari, Kepala Bappeda serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Laporan: Deri Periyansah
Editor: Jaspin