Berhasil Kembangkan IP.300, Pemda Konawe Gelar Panen Perdana Padi Sawah

waktu baca 5 menit
Ketgam: Suasana digelarnya panen perdana padi sawah yang berlokasi di Kelurahan Mekar Sari, Kecamatan Tongauna, Rabu (7/4/2021).

KONAWE – Pemerintah Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), akhirnya berhasil Kembangkan IP.300 atau yang dikenal dengan program pengembangan tiga kali panen.

Atas Keberhasilan itu, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, menggelar panen perdana padi sawah yang berlokasi di Kelurahan Mekar Sari, Kecamatan Tongauna, Rabu (7/4/2021).

Kegiatan panen raya itu, dihadiri langsung Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sultra Muhamad Djudul, mewakili Gubernur Sultra Ali Masi. Hadir pula Kepala Bulog Sultra Ermin Tora, serta sejumlah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Konawe

 

Dalam kesempatan itu, Ketua Kelompok Tani Sumber rejeki konawe, I Made Mirtan, terlebih dulu memaparkan serta menjelaskan kendala dalam program pengembangan tiga kali tanam (IP.300).

Yang menjadi hambatan dalam progaram tersebut kata I Made Mirtan adalah faktor cuaca. Namun tiga musim tanam sudah dipersiapkan sekitar 2000 hektar di Inolobunggadue yang tergabung dalam Gabungan Perkumpulan petani Pemakai Air (GP3A) yang terdiri dari Desa Tongauna, Mekarsari, Sendang Mulyasari, Ambepulu, dan Puosu.

“Ini telah menjadi bukti bahwa kami telah melaksanakan program IP.300,” paparnya.

I Made Mirtan mengungkapkan ada beberapa petani yang sebelumnya telah panen, dimana dalam satu hektar mencapai 108 karung bahkan ada seorang petani yang sawahnya hanya 50 are, hasilnya produksinya mencapai 58 karung.

“Kendala utama yang kami temukan adalah apabila desa-desa penyangga mengikuti program yang kami jalani, kami pasti bersamaan mengolah, kami akan kekurangan alat pengolah berupa handtraktor,” jelasnya.

Ia juga menambahkan agar mesin pemotong padi atau Combain itu ditambah, karena petani di area tersebut masih kekurangan alat pemotong padi dan harus menunggu giliran.

Sementara itu Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa dalam sambutannya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh petani yang selama ini telah menunjang kebutuhan beras atau gabah di Kabupaten Konawe.

Pembengunan pertanian dikonawe sangat strategis dan telah mendapat perhatian khusus atas keberhasilan yang telah dicapai oleh petani.

“Keberhasilan yang saya maksud adalah peningkatan hasil produksi pertanian pada lahan sawah yang daerah irigasinya selama ini belum di dapat digunakan secara maksimal namun hasil pertaniannya sangat memuaskan seperti yang sudah kita lihat,”tuturnya.

Lanjut Kery, Rencana kegiatan program sejuta ton beras agar dapat mencapai rekor di kabupaten konawe akan dibentuk bentuk berupa bantuan benih padi unggul bersertifikat, menyediakan sarana pengendalian hama, penyediaan pupuk organik, jaminan asuransi gagal panen, penyediaan sarana mekanisme pertanian, peningkatan usaha tani, perbaikan jalan usaha tani, perbaikan jaringan irigasi tersier, dan peningkatan indeks penanaman menjadi tiga kali dalam setahun untuk menjamin ketersediaan bahan pokokpangan secara berkelanjutan.

Mengenai kendala yang dirasakan petani, Bupati Konawe mengatakan masyarakat tongauna yang penduduknya mayoritas petani pada tahun ini ia selaku Pemkab Konawe akan mengupayakan pengaspalan beberapa poros jalan dan meningkatkan jalan usaha tani ini, mengupayakan penambahan jonder serta Combain.

Karena menurutnya untuk meningkatkan produksi harus menjamin infrastruktur serta menambah alat-alat pertanian lainnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sultra Muhamad Djudul mengatakan Panen perdana yang mempunyai produktifitas tinggi dan arealnya yang cukup luas, sekitar 300 hektar yang hasil panennya mencapai 10 ton perhektar ini menurutnya sesuatu yang sangat spektakuler.

“Kami dari dinas tanaman pangan Provinsi Sultra berkeinginan meminta kehadiran menteri pertanian dalam rangka panen raya. Melihat keindahan serta luas lahan produksi pertanian di Konawe yang sangat istimewa dan saya akan merekomendasikan untuk kunjungan Menteri Pertanian yang juga arahan dan petunjuk dari Gubernur Sultra Ali Mazi agar berkunjung ke Kabupaten Konawe untuk panen berikutnya,”jelasnya.

Lanjutnya, Mengenai bantuan baik itu dryen, combain kemudian Jonder, Pemerintah Provinsi juga sementara memperjuangkan dan mengoordinasikan dengan Pemkab Konawe untuk diprioritaskan kepada petani di Konawe.

“Ini tidak lepas dari koordinasi kami dari pemerintah Kabupaten Konawe melalui Sekretaris Daerah (Sekda) dan kami masih tetap berkomunikasi dan untuk pengembangan padi sudah sejalan dengan program kebijakan atau strategi kementerian pertanian bahwa memang sekarang kita diarahkan untuk tidak melaksanakan progaram pertanian dalam parsial, jadi harus terintegrasi,”kata Djudul.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sultra menambahkan, ketika panen sudah banyak, kita akan dikaitkan dengan pasar, sehingga gabah ataupun beras yang kita hasilkan nanti akan lebih tinggi dan hanya berputar di Sultra serta akan dihubungkan dengan daerah yang membutuhkan sehingga ini juga dapat meningkatkan lapangan kerja ditingkat regional provinsi Sultra.

Ia juga berharap kepada seluruh petani di konawe agar tetap menjaga kualitas beras. Namun yang menjadi kendala menurutnya adalah pengelolaan dari gabah menjadi beras yang berkualitas itu adalah di penggilingan.
“mengenai kendala tersebut, kami akan bersinergikan dengan Bupati Konawe agar bagaimana mesin yang baik bisa tersedia agar gabah menjadi beras yang berkualitas tinggi dan tidak lagi keluar,” tutupnya.

Ditempat yang sama, Kepala Bulog Provinsi Sultra Ermin Tora mengucapkan terimakasih kepada petani di Kabupaten Konawe terkhusus kepada kelompok tani Sumber Rejeki Konawe atas terselenggaranya program tersebut sehingga hasil pertanian dapat meningkat dan Kabupaten Konawe akan tetap eksis menjadi lumbung beras di Sultra.

Ia juga mengungkapkan hasil pertanian yang berhasil ditampung Perum Bulog Unaaha itu mencapai 11.000 ton atau meningkat 120 persen dari target.
“Kami dari perum Bulog akan terus menyerap hasil produksi petani,”kata Ermin.

Lanjutnya, dengan adanya IP.300, yang akan berdampak pada produksi padi, kami juga ikut melakukan peningkatan target penyerapan hasil pertanian pada tahun 2021.

“Kami berharap untuk tahun ini hasil pertanian bisa meningkat dua kali lipat dari tahun lalu,”tandasnya.

Laporan: Jaspin