Fakta Dibalik Polemik Tiga Desa Fiktif Hingga Soal Aliran Dana Desa

waktu baca 1 menit
Wabup Konawe, Gusli Topan Sabara (Foto. Istimewa)

sultranews.net – Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara, angkat bicara terkait tiga desa fiktif yang kini menjadi polemik dan perhatian publik.

Diakuinya, tiga desa bermasalah yaitu Ulumeraka, Morehe dan Uepai, aliran dana desa ke desa tersebut telah dihentikan sejak 2015 lalu.

“Desa Ulumeraka kenapa tidak diberikan, karena nama Desanya sama dengan desa yang ada di Kecamatan Onembute, Kolaka Timur (Koltim).  Desa Morehe, sejak mekarnya Kabupaten Koltim, koordinat desa ini masuk ke kabupaten tersebut tidak lagi di Konawe. Uepai, ini juga huma eror karena ini kan Kelurahan, sehingga tidak boleh menerima dana desa,” ujar Gusli kepada sejumlah awak media pada Rabu (6/11/2019).

Gusli menegaskan dana desa yang tidak tersalurkan ke tiga desa tersebut selama beberapa tahun, masih tersimpan di kas daerah dalam bentuk Silpa secara utuh dan tidak pernah digunakan.

“Jelasnya dari total anggaran Rp5.84,543 ribu (lima miliar delapan puluh empat juta lima ratus empat puluh tiga ribu),  itu tidak dicairkan berdasakan hasil pemeriksaan pemerintah provinsi Sultra,  melalui Inspektorat Sultra,” tegasnya.

Liputan. Wayan Sukanta