Intensitas Curah Hujan Tinggi di Kendari, Peluang Picu Banjir dan Longsor

waktu baca 2 menit
Kondisi Laut di Kota Kendari

KENDARI – Dalam sepekan terakhir, Kota Kendari mulai diguyur hujan. Walaupun intensitasnya tidak terlalu tinggi, namun berlangsung cukup lama.

Kondisi itu berpeluang menimbulkan bencana Hodrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

Hal ini ditanggapi langsung Kepala Stasiun Meteorologi Maritim (Stamar) Kendari, Sugeng Widarko mengatakan fenomena hujan yang terjadi disebabkan oleh suhu permukaan air laut yang menghangat, yang berada di bagian Timur laut Kendari.

“Sebenarnya, kita sudah memasuki musim kemarau. Pada musim kemarau cuaca cenderung terik yang menyebabkan suhu permukaan air laut menghangat. Nah inilah yang memicu terjadinya hujan di daratan. Tidak deras, tapi hujannya awet, hujannya lama,” kata Sugeng, Sabtu (21/08).

Dirinya menjelaskan meningkatnya suhu permukaan air laut diprediksi berlangsung selama sepekan hingga dua minggu kedepan.

Olehnya itu, pihaknya meminta masyarakat khususnya yang bermukim dibantaran sungai untuk mewaspadai potensi terjadinya banjir.

“Potensi hujannya agak lama. Tapi berdasarkan pengamatan kami pada tanggal 22 sampai 23 agustus itu kemungkinan kecil terjadi hujan,” jelasnya.

“Nanti tanggal 24 lagi baru mulai hujan. Ini bisa menyebabkan kondisi tanah menjadi jenuh, tidak maksimal menyerap air. Sehingga tomatis akan mengalir ketempat yang lebih rendah jadi masyarakat dibantaran sungai harus waspada banjir. Sementara yang tinggal dilereng harus waspada bencana tanah longsor,” terangnya..

Sementara itu, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengaku telah menginstruksikan jajarannya untuk bersiap melakukan mitigasi bencana jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Beberapa hari ini daerah kita diguyur hujan. Tentu kita harus waspada. Saya sudah perintahkan BPBD dan Dinas Sosial untuk bersiap. Khususnya mengawasi wilayah kita yang rawan terjadi banjir seperti di kawasan Sungai Wanggu,” tegas Sulkarnain.

Baca Juga :  Gemoynya Kendari Serentak Kembalikan Berkas Formulir di Tiga Parpol

Disamping itu, Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Sultra ini mengingatkan masyarakat khususnya yang bermukim di bantaran sungai wanggu untuk tetap waspada jika kondisi hujan tak kunjung reda.

Dirinya berharap masyarakat tidak bertahan dirumah apalagi jika sudah mengetahui kondisi air sungai mulai meluap.

“Sebenarnya kita sudah punya kolam retensi. Saat ini sudah berfungsi dengan baik. Akan tetapi kita tidak boleh takabur. Tetap waspada karena bencana bisa terjadi kapan dan dimana saja. Kalau airnya mulai naik, segera evakuasi diri dan laporkan segera kepada pemerintah,” pungkasnya.

Laporan: Deri Periansyah