Kembangkan Sayuran Hidroponik, Desa Tani Indah Nikmati Hasilnya

waktu baca 2 menit
Kades Tani Indah, Muhammad Juslan saat memantau progres tanaman sayuran hidroponik yang dikembangkan pemerintah desanya.

KONAWE – Pandemi covid 19 sudah berlangsung hampir tiga tahun. Dampak yang terjadi selain faktor kesehatan masyarakat yang terganggu juga terjadi pada kelesuan ekonomi luar biasa akibat dari pembatasan mobilitas warga.

Melalui Perpres 104 Tahun 2021 bahwa 20% Dana Desa digunakan untuk program ketahanan pangan dan hewani. Di Desa Tani Indah, Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), merealisasikan program Penguatan Ketahanan Pangan melalui budidaya Hidroponik.

Kepala Desa Tani Indah, Muh Juslan menyampaikan, di desanya ada enam titik pengembangan program hidroponik yang tersebar di tiga dusun yang ada di Desanya.

“Tanaman yang ditanam adalah jenis sayur-sayuran yang terdiri dari selada dan pakcoy. Adapun progres pelaksanaan kegiatan sudah mencapai 100%,” ungkapnya.

Kata dia, sayuran pakcoy atau bok choy merupakan jenis sayuran yang populer. Sayuran yang dikenal pula sebagai sawi sendok ini mudah dibudidayakan dan dapat dimakan segar atau diolah menjadi asinan.

“Tentunya, melalui program hidroponik ini, diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan desa, khususnya di Desa Tani Indah, agar SDM desa menjadi sehat, cerdas, dan produktif,” tandasnya.

Juslan menambahkan, program pengembangan program hidroponik ini, Pemdes Tani Indah menggelontorkan anggaran dari dana desa sebesar Rp 193.523.200. Ini 20 persen dari pagu anggaran.

“Selain program hidroponik yang ada di enam titik ini, ada juga pengadaan pupuk untuk hidroponik, kemudian penyuluhan tentang hidroponik dan pemeliharaannya,” pungkasnya.

SN