Kerinduan Bercampur Pilu, Sambut Ratusan Prajurit TNI 725 Woroagi Usai Bertugas di Papua

waktu baca 2 menit
Upacara kedatangan ratusan Prajurit TNI Yonif 725 Woroagi, di pelabuhan Bungkutoko, Kendari (Foto. Onno Jr untuk sultranews.net)

sultranews.net – Sorak gembira dan haru para ibu persit pecah di pelabuhan Bungkutoko Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), saat menyambut kedatangan ratusan Prajurit Yonif 725 Woroagi, pada Senin malam (26/8/2019).

Nampak jelas terlihat dari wajah mereka, serasa tidak sabar ingin melepas kerinduan setelah sembilan bulan berpisah bertugas demi menjaga wilayah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di wilayah Papua.

Tidak lain halnya seperti yang dirasakan Panglima Kodam (Pangdam) XIV/Hasanuddin,  Mayor Jenderal TNI Surawahadi, saat memimpin upacara kedatangan prajuritnya yang baru tiba menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh.

Usai memimpin upacara, Surawahadi tidak sanggup menahan kesedihannya hingga tidak terasa air matanya jatuh membasahi pipinya.

Kesedihannya itu tumpah setelah 450 prajuritnya yang berangkat bertugas di Papua, hanya menyisakan 445 prajurit saja yang berhasil pulang ke pangkuan bumi anoa. Sementara lima prajuritnya lainnya masih dinyatakan hilang bersama tujuh orang awak helikopter MI-17.

“Tidak ada kata-kata. Saya di satu sisi betul-betul merasa bangga, tetapi di sisi lain masih ada anak buah saya yang belum bisa ditemukan. Tetapi ini kembali adalah kehendak Allah dan resiko dari tugas,” tutur Mayjen TNI Surawahadi.

“Dari beberapa pengalaman yang lalu juga demikian. Inilah tuntutan tugas sebagai tentara, jiwa raga kita harus siap untuk negeri ini. Saya hormat sama anak-anak saya yang sampai saat ini juga belum kembali.

Meski ditengah suasana duka, Mayjen TNI Surawahadi, tetap memotivasi dan membakar semangat prajuritnya yang telah berhasil kembali pulang usai menjalankan misi pengamanan wilayah perbatasan Papua.

“Dari beberapa pengalaman yang lalu juga demikian. Inilah tuntutan tugas sebagai tentara, jiwa raga kita harus siap untuk negeri ini. Saya hormat sama anak-anak saya yang sampai saat ini juga belum kembali,” ujarnya.

Pangdam XIV/Hasanuddin, ini tetap berharap 12 prajurit TNI, lima diantaranya kompi senapan A Baubau, segera ditemukan.

“Mudah-mudahan kalau memang sudah kehendak Allah, jadi syuhada, Allah tempatkan di surga yang indah. Jika mereka masih hidup, nanti bisa bergabung lagi,” harap Surawahadi.

Liputan. Wayan Sukanta