Laode Ida Minta Polisi Harus Bertindak Tegas dan Nyatakan Darurat Sipil

waktu baca 2 menit
Laode Ida (kiri), bersama Ketua Forum Advokasi Mahasiswa Hukum (Famhi) Sultra-Jakarta, Don Mike (kanan). (Foto:Ist)

JAKARTA – Peristiwa konflik fisik berdarah dan akibatkan korban jiwa di Kendari hari ini (16/12) sangat disayangkan dan disesalkan.

Dari video yang viral, peristiwa itu sungguh mengenaskan dan sekaligus di luar dugaan banyak pihak.

Anggota Ombudsman Laode Ida menegaskan tanpa perlu berpanjang lebar jajaran kepolisian dan aparat keamanan lainnya harus bersikap tegas.

“Saya harus menyatakan bahwa pihak jajaran kepolisian sangat lalai jalankan tugasnya untuk lakukan pencegahan dan lambat bertindak tegas,” ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima sultranews.co.id.

Berikut penegasan Laode Ida :

1. Polisi bersama Pemda segera lakukan pernyataan darurat sipil atau siaga satu mulai sekarang ini sebagai bentuk jaminan keamanan terhadap seluruh warga Kota Kendari.

2. Segera melakukan pertemuan dengan melibatkan para tokoh lintas etnik di Kendari untuk mencari jalan keluar agar tidak lagi terjadi peristiwa kekerasan.

3. Meminta pimpinan ormas dan atau paguyuban yang ada di Kendari untuk hentikan aksi lapangan karena sesungguhnya warga Kendari atau Sultra pada umumnya bersaudara.

4. Polri dan instrumen keamanan lainnya agar melalukan sweeping senjata tajam di setiap warga yang melintasi jalan raya tanpa terkecuali.

5. Polri segera menangkap siapapun pelaku kekerasan yang menimbulkan korban dan memprosesnya sesuai hukum yg berlaku.

6. Menghimbau kepada seluruh elit di Sultra untuk turut menciptakan suasana kondusif dan tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat memperkeruh suasana.

7. Forkompimda Provinsi bersama Forkompimda Kota Kendari segera menginisiasi pernyataan damai di Kendari dengan melibatkan stakeholders lintas sosial kemasyarakatan.

(SN)