Menelisik Keberhasilan Bumdes Desa Bendewuta, Hasilkan Puluhan Juta Rupiah

waktu baca 3 menit
Usaha Bumdes Sompoyono, Desa Bendewuta, Kecamatan Wonggeduku, yang sudah menghasilkan Puluhan Juta Rupiah.

KONAWE – Berbicara soal Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sepetinya tak asing lagi bagi masyarakat luas, apalagi bagi desa itu sendiri. Sebab hampir disemua desa di Indonesia pada umumnya, dan Konawe pada Khususnya.

Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) itu sendiri, hampir semua desa mempunyai usaha Bumdes. Tetapi tidak semua usaha tersebut berjalan epektif bahkan tidak berkembang.

Jika kita menelisik usaha Bumdes milik Desa Bendewuta, Kecamatan Wonggeduku, yang di kenal dengan sebutan Bumdes Sompoyono, kini jauh lebih berhasil dibandingkan dengan Bumdes yang ada di Desa lain.

Kini penghasilan dari usaha Bumdes Sompoyono yang bergerak di bidang simpan pinjam, telah menghasilkan puluhan juta rupiah.

Ketua Bumdes Sompoyono Hastan, menuturkan, selain berkembang dan menambah Pendapatan Asli Desa (PADes), Bumdes Sopoyono ini juga menjadi sampel insfektorat dalam hal pengelolaan keuangan. Selain itu Bumdes ini juga sekaligus membantu masyarakat setempat saat membutuhkan biaya pengolahan saat musim tanam datang.

Hastan menjelaskan, awalnya Bumdes ini berdiri sejak tahun 2017. Anggaran awal yang dikelola sebanyak 200 juta, yang bersumber dari Dana Desa (DD).

Berkembang pesat, lanut dia, memasuki tahun 2018. Dana Bumdes dikelola dengan cara pemberian bantuan modal usaha tani kepada masyarakat Desa Bendewuta yang bergelut di dunia pertanian padi.

“Setiap petani diberi pinjaman sebanyak Rp 2 juta perhektarnya. Kalau yang sawahnya lebih luas sampai 3 hektar are, kami beri pinjamannya hingga Rp 6 juta. Adapun bunga dari dana yang di pinjamkan itu hanya berkisar Rp 150 ribu per Rp 2 juta. Itupun dikembalikan setelah musim panen datang, yang jangka perpanenya itu per empat bulan,” jelas Hastan saat ditemui di kediamannya Minggu (9/5/2021).

Baca Juga :  Proyek Pengaspalan Penuh dengan Tempelan, Erick Tadjuddin: Terjadi Distorsi atau Perubahan Bentuk

Adapun syarat dan jaminan, kata Hastan, cukup simple. Setiap pemohon hanya menyediakan sertifikat tanah atau BPKB kendaraan sebagai jaminan.

Nanti setelah dana dikembalikan barulah jaminan tersebut dikembalikan lagi kepada si pemohon. Alhamdulillah hingga saat ini, kata dia, belum ada keterlambatan pengembalian dana dari petani di desa setempat.

“Alhamdulillah petani padi yang ada di Desa Bendewuta sangat terbantu. Awalnya hanya sekitar 50 pemohon, tetapi saat ini sudah mencapai 100 orang lebih. Namun dana yang kami siapkan belum bisa memenuhi semua permintaan pemohon,” ucapnya.

Hastan menambahkan, setiap tahun pihaknya selalu melaksanakan Rapat Akhir Tahun (RAT) yang dihadiri oleh seluruh anggota Bumdes dan komisaris yakni (Kades Bendewuta). Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar keuntungan dari usaha Bumdes tersebut. Sebab dari 50 persen keuntungan bakal disisipkan untuk PADes. Dari sisa itulah yang akan dibayarkan untuk honor pengelola Bumdes.

“Biasanya keuntungan itu Rp 30 juta kotor per empat bulan (musim panen) sekitar 50 % di transfer ke rekening desa sebagai PADes. Nanti sisanya honor pengurus sebesar Rp 1,2 juta per orang yang akan ditransfer ke rekening masing-masing sesuai juknis yang berlaku,” ungkapnya.

Kades Bendewuta Muliadi sekaligus Komisaris pada usaha Bumdes Sompoyono menambahkan, Bhawa usaha Bumdes tersebut bekerja sama dengan perusahaan penyedia racun pestisida dan pungisida DGW, untuk menyediakan kebutuhan para petani.

Setelah dana diterima dari pemohon, ditempat itu juga prodak racun pestisida sudah disiapkan, petani tinggal membeli sesuai kebutuhan lalu diberi kupon undian.

“Saat pengundian DGW sudah menyiapkan hadiah bagi mereka yang beruntung setelah belanja, biasanya hadianya berupa tangki semprot dan alat pertanian lainnya,” ujarnya.

Baca Juga :  Proyek Rekon Jalan Abuki Diduga Kerja Asal-asalan, Anggota Astekindo Minta Kontraktor dan Konsultan Daftar Hitam

Untuk itu, Muliadi mengatakan kedepan pihaknya akan menyediakan hadiah bagi pemohon yang lebi cepat mengembalikan dana yang diberikan oleh Bumdes Sompoyono.

“Hadiahnya akan lebih besar lagi, supaya pemohon semakin bersemangat,” suportnya.

Ia pun berharap, agar Pemda Konawe bisa melirik Bumdes Sompoyono untuk memberikan kontribusi sekaligus menjadi jembatan agar Bumdes tersebut bisa lebih berkembang lagi.

“Mudah-mudahan ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain, sekaligus menjadi motivasi mereka agar usaha Bumdes ya bisa seperti kami,” harapnya.

Laporan: Jaspin