Meningkatkan Wawasan Kader Dengan Touring Budaya Ala Tadu Sultra

waktu baca 3 menit
Tadu Sultra saat Mengunjungi Makam Lakidende yang berada di Kabupaten Konawe. (Foto:Ist)

KENDARI – Organisasi masyarakat (ormas) yang diketuai oleh Zul Tobarasi mempunyai ciri khas tersendiri untuk meningkatkan wawasan para Kader tentang historis situs budaya yang berada di jazirah Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kata Zul, untuk mengenal langsung situs budaya jangan hanya bermodalkan materi yang selalu didiskusikan, tetapi lebih baiknya dipraktekan ataupun dirasakan agar lebih dekat dan mengenal lagi tentang situs peninggalan apa saja yang berada di Sultra.

Touring Budaya yang dilaksanakan di empat Kabupaten/Kota selama dua hari Tadu Sultra telah mengunjungi beberapa tempat historis jejak-jejak peninggalan suku tolaki, diantaranya Goa Marmer, Makam Tondowatu, Kali Andolaki, Wisata Air Terjun Tetewa yang bertepat di wilayah Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), dan juga Makam Lakidende yang berada di Kabupaten Konawe.

Zul mengatakan, tujuan dari Touring Budaya ialah dapat memahami, mengetahui secara langsung terkait mengenai situs dan sejarah budaya tolaki secara langsung. Serta, mengerti, merasakan dan mengalami langsung apa itu wonua KALOSARA.

“Agae kader Tadu Sultra dapat menjadi pelopor generasi yang mencintai adat budayanya, serta dapat menggaungkan di manapun mereka berada dengan secara luas dan menyeluruh sehingga masyarakat di luar dari suku tolaki dapat memahami,” ucap Zul kepada sultranews.co.id. Selasa (07/12).

Zul membeberkan Sulawesi Tenggara adalah wilayah yang sangat kaya akan peninggalan leluhur, dengan Touring Budaya secara langsung kader-kader Tadu Sultra dapat melakukan ekspansi dan eksploitasi tanah KALOSARA.

Sehingga suku tolaki yang berada di pedalaman tidak vakum dan diam dengan sumber daya alam yang berlimpah.

“Dan dapat melebarkan sayap organisasi dengan secara menyeluruh di seluruh jazirah Sultra terkhusus bagi suku tolaki sehingga adat budaya yang kaya ini dapat terjaga dan tidak terkikis dengan banyaknya budaya budaya asing yang masuk dan mempengaruhi kebudayaan lokal,” jelasnya

Dengan adanya kegiatan Touring Budaya Zul berharap agar kader-kader Tadu Sultra dapat terus mempertahankan program kerja salah satunya adalah kegiatan touring budaya yang kami programkan dua bulan sekali.

“Dengan tujuan agar ormas Tadu Sultra dapat mengembangkan dan meningkatkan kinerja kerja keanggotaan sehingga keberadaan Ormas ini dapat sangat bermanfaat di tengah-tengah masyarakat adat dan tidak monoton dengan program-program yang sama yang sering dilakukan dengan Ormas adat yang lainnya sehingga dapat menciptakan program-program baru agar pengembangan minat dan bakat kader-kader Tadu Sultra dan secara tidak langsung mengajak untuk berpikir dan bertindak secara cerdas tepat dan cepat,” ungkapnya.

Zul menambahkan jika kedepannya dirinya akan membuat program-program kerja sehingga semangat berbudaya kader Tadu Sultra terbentuk sehingga mampu untuk memimpin dan mengelola daerah KALOSARA.

“Ini karena kalau bukan kita siapa lagi kalau bukan sekarang kapan lagi dan slogan yang sering kami gunakan yaitu Toro Konasara Mate Pinesara artinya hidup beradat agar mempunyai sifat beradab sehingga sampai mati dapat menjaga adat dan diadatkan,” pungkasnya.

Laporan : Muhammad Alpriyasin

Uploader : Risal