Negara Merugi 800 Juta, Ispektorat : LHP Kades Lasada Sudah Diserahkan ke APH

waktu baca 2 menit
Kepala Ispektorat Konawe Samsul, S.E., MSA.

sultranews.net – Ispektorat Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), telah usai melaksanakan pemeriksaan terhadap Kepala Desa (Kades) Lasada, Kecamatan Asinua, dengan temuan kerugian negara sebesar Rp 800 juta, dari sembilan aitem pekerjaan fiktif yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN melalui Dana Desa (DD) tahun 2017-2018 lalu.

Kepala Ispektorat Konawe Samsul, SE M.SA mengungkapkan dari hasil pemeriksaan kami terhadap kades Lasada atas nama Rustam, sudah dinyatakan selesai. Dan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), kami sudah serahkan ke pihak Aparat Penegak Hukum, untuk proses hukum selanjutnya.

“Dari hasil pemeriksaan, kami temukan kerugian negara sebesar Rp 800 juta,” ungkap Samsul kepada Sultra News, Selasa (23/7/2019).

Selain Kades Lasada, ada juga 7 Desa yang juga sudah kami periksa. Ke tujuh desa itu yakni, Desa Tombawatu, Kecamatan Kapoiala, Desa Sambaraasi, Kecamatan Kapoiala, Desa Andadowi, Kecamatan Sampara, Desa Kasumewuho, Kecamatan Wawotobi, Desa Aleuti, Kecamatan Padangguni, dan Desa Arubia Jaya, Kecamatan Abuki.

“Dari hasil pemeriksaan kami, ketujuh desa itu bukan termaksud fiktif, melainkan banyak pekerjaan mereka yang tidak sesuai volume dan menjalahi RAB,” kata Samsul.

Adapun LHP dari ketujuh desa tersebut, lanjut dia, telah diserahkan ke APH, bersamaan dengan LHP Kades Lasada, untuk dilakukan proses hukum selanjutnya.

“Semua LHP desa yang bermasalah kami sudah serahkan ke Kejari Konawe, dan Polres Konawe,” ucapnya.

Samsul juga menyebut, jika masih ada satu desa tersisa yang masih sementara dilakukan pemeriksaan khusus yakni, Desa Waturai, Kecamatan Wonggeduku Barat.

“Masih tersisa satu desa yang masih kami lakukan pemeriksaan hingga saat ini, yaitu Desa Waturai. Kasusnya ini mirip-mirip ji dengan desa lainya yang bermasalah. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, LHP nya juga sudah kami sodor ke APH,” jelasnya.

Laporan : Redaksi