Nyamankan Penjual dan Pembeli, Pasar Sentral Asinua Dibangun

waktu baca 2 menit
Proses pembangunan pasar sentral Asinua, yang bakal diganti nama menjadi pasar Tutuwi Motaha. Foto: Jaspin/sultranews.net

sultranews.net – Pasar Sentral Asinua kembali dibangun, dalam rangka menyamankan para penjual dan pembeli.

Kementrian Perdagangan dan Koperasi menurunkan anggaran sebesar 3.7 Miliyar melalui satuan kerja (satker) Dinas Perindustian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Tahun 2019.

Kepala Disperindagkop Konawe Jahiuddin, S.Sos., M.Si mengatakan, pembangunan pasar merupakan bantuan dari kementrian dalam menopang perekonomian masyarakat Konawe, khususnya masyarakat Unaaha.

Terkait dengan nama pasar, sebenarnya pihak kementrian tinggal menunggu saja usulan dari pihak dinas. Dimana dinamakan pasar sentral Asinua, dirubah menjadi pasar Tutuwi Motaha.

“Nama pasar sebenarnya harus identik dengan nama daerah. Bukan karena dia berada di lingkungan Asinua, atau Anggaberi, lantas dinamakan pasar Asinua dan Anggaberi,” jelas Jahiuddin kepada sultranews.net, Senin (30/9/2019).

Sementara untuk pembangunan pasar, menurut dia, dikerjakan secara profesional oleh pihak rekanan, PT Roda Indah Perkasa. Untuk itu sebagai satker, semua tim teknis telah diarahkan untuk mengecek pekerjaan tersebut.

“Disperindagkop bertindak sebagai satker, saya sudah mengarahkan tim teknis agar selalu mengecek pekerjaan tersebut ” ucapnya.

Untuk itu, kami berharap agar pekerjaan tersebut berjalan lancar. Sebab kalau pekerjaan ini berjalan dengan lancar, maka ditahun berikutnya kita bakal dapat lagi bangunan baru.

“Insya Allah tahun depan proyek pembangunan pasar Tutuwi Motaha akan ada lagi,” imbuhnya.

Sementara itu, pihak kontraktor Hery menambahkan, pekerjaan tersebut diawasi oleh  Tim Pengawal, Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D).

“Baru-baru ini Dirjen bersama Ispektorat dari pusat telah meninjau pekerjaan ini,” kata Hery, saat di temui di Lokasi pekerjaan.

Tetapi kata Hery, dirinya juga tidak gegabah dengan adanya pengawalan TP4D. Mereka juga tetap menunjukan kinerja yang baik, agar pekerjaan proyek tersebut tidak terdapat masalah.

Baca Juga :  Soal Jalan Rusak Mataiwoi-Abuki, Begini Penjelasan Kadis PUPR Provinsi Sultra Pahri Yamsul

“Hingga saat ini saya selaku penanggung jawab proyek, masih optimis bekerja profesional. Saya tidak menutup diri terhadap teman-teman. kritik dan masukan kami terima,” tutupnya.

Laporan : Jaspin