Pemkab Konawe Gelar Devile dan Porseni Dalam Rangka Peringati HUT RI Ke 77 Tahun

waktu baca 3 menit
Peserta Devile, saat melakukan penghormatan di depan Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa, di Pelataran Kantor Bupati Konawe, Rabu (10/8/2022) kemarin.

KONAWE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe menggelar Devile dalam rangka pembukaan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Kabupaten Konawe untuk perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 RI berlangsung meriah, Rabu (10/8/2022).

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa (KSK) yang hadir membuka acara tersebut.

Seremoni pembukaan kegiatan dihadiri sejumlah unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Konawe, Sekda, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan anggota DPRD Konawe.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, saat menerima peserta devile.

Terdapat ribuan peserta yang hadir memeriahkan Devile tersebut. Seluruh peserta kontingen Devile yang terdiri dari seluruh OPD, perwakilan kecamatan, paguyuban, dan pelajar dari tingkat SMP sampai SMA dilepas dari Lapangan Monapa menuju pelataran kantor Bupati Konawe yang berjarak sekitar 1 Km.

Ketua Panitia Porseni Tingkat Kabupaten Konawe, Muhammad Nur, dalam laporannya menuturkan, penyelenggaraan Porseni dilakukan dalam rangka HUT ke-77 RI. Porseni bakal berlangsung selama lima hari dimulai dari tanggal 10 sampai 15 Agustus 2022.

Lanjut, kegiatan Porseni bakal diikuti seluruh dinas, badan, kantor, bagian, organisasi dan instansi vertikal se-Kabupaten Konawe. Sejumlah kegiatan perlombaan maupun pertandingan olahraga dan seni bakal mengisi rangkaian selama kegiatan berlangsung.

“Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan persatuan, persaudaraan dan mempererat tali silaturahmi serta menjaga semangat persatuan menyambut hari ulang tahun ke-77 Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa menuturkan, jika kembali mengenang peristiwa bagaimana para pejuang memerdekakan Indonesia, maka ada dua hal yang patut direnungkan. Pertama, perjuangan TNI/Polri dan seluruh masyarakat Indonesia saat itu didasari niat yang tulus, sehingga perjuangan mendapat rido Tuhan yang maha esa. Kedua, perjuangan saat itu didasari persatuan yang sangat kuat, sehingga tidak mudah dikalahkan baik oleh tekanan fisik maupun mental dari para penjajah.

Menurut KSK, jika merefleksi semangat tersebut di era saat ini, maka hendaknya dilandasi dengan niat yang ikhlas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan. Selain itu, diperlukan semangat persatuan antar anak bangsa.

“Saya ingin mengingatkan kepada kita semua tentang pesan Presiden Jokowi 2018 silam di Bali. Beliau mengatakan kalau kita harus siap, karena ekonomi dunia bakal melemah. Saat ini, kondisi itu sudah mulai terasa di beberapa negara dunia. Alhamdulillah, Indonesia tidak mengalaminya saat ini. Itu yang patut kita syukuri, karena dasar ekonomi kita cukup kuat,” terangnya.

Oleh karenanya lanjut KSK, momentum kemerdekaan bukan tanda bahwa perjuangan telah selesai. Akan tetapi, sebuah tanda bahwa kita harus berjuang lebih keras lagi. Kata KSK, Bung Karno pernah berkata jika perjuangan penerus bangsa akan lebih sulit karena melawan diri sendiri. Melawan diri dari rasa malas, rasa bangga diri dan potensi perpecahan ditubuh anak bangsa.

“Kemerdekaan bukan sekadar momen ritual belaka. Tetapi sebagai ajang membangun bangsa. Melalui semangat hari ulang tahun ke-77 Republik Indonesia, saya mengajak segenap masyarakat Konawe untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat,” tandasnya.

Laporan: Jaspin