Produk Sagu Jadi Ikon Pangan Dunia

waktu baca 2 menit
Ketgam: Wisata kampung sagu Labela, yang mempertunjukan alat pengolahan sagu tradisional. Foto : Ulya/sultranews.net

sultranews.net – Ada beberapa destinasi wisata pada kawasan Kampung Sagu pada pelaksanaan hari pangan sedunia (HPS) yang terletak di Desa Labela Kecamatan Besulutu, Kabipaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Destinasi wisata yang bisa dinikmati di lokasi kampung sagu yakni satu paket pabrik pengolahan sagu, didalamnya terdapat alat penyaring sari sagu kemudian terdapat tempat pengeringan sagu jadi tepung kering.

Kemudian ada juga pengolahan kulit batang sagu jadi briket, dan dibawah pabrik tersebut ada kolam, yang mana air dari limbah pengolahan sagu dialirkan ke kolam yang didalamnya ada hewan ternak unggas itik dan beberapa ikan yang dibudidaya oleh masyarakat sekitar, Seperti ikan mas, ikan gabus, ikan mujair, dan ikan tawes.

Selain itu, para pengunjung juga dapat menikmati beberapa keindahan lain didalam kawasan kampung sagu, diantaranya pengunjung bisa melihat langsung cara pengolahan sagu secara tradisional, sepetti yang dilakukan orang tolaki pada umumnya.

Pengunjung juga dapat bersua foto jika memasuki kawasan ini. Karena sepanjang jalan masuk di kampung sagu masyarakat dan panitia telah mendesain dengan membuat jembatan titian dengan memutari area kawasan yang dipenuhi oleh pohon-pohon sagu disekelilingnya. Selain itu, ditiap jembatan titian ada gazebo dan juga puluhan kolam ikan ukuran 2×4 meter persegi yang dibuat dari tarpal.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Konawe, Muh. Akbar menjelaskan bahwa Organisasi Lembaga Pangan dan Pertanian PBB Food and Agriculture Organization (FAO) memilih lokasi kampung sagu ini jadi icon pada HPS ke 39 dan 70 secara internasional karena sagu merupakan tanaman didunia yang tidak berpengaruh dengan perubahan iklim.

“Padi walaupun tumbuh kalau panas itu akan layu dan turun produksinya. Jadi disultra itu ada dua yang dikembangakan, yang pertama pemgembangan kakao dan sagu. Sagu ini adalah potensi yang sangat besar dan 20 tahun ke depan akan sangat menjanjikan dalam rangka mencukupi ketersediaan pangan kita,” ungkapnya.

Baca Juga :  Kadin Sultra Kolaborasi dengan Lanud Haluoleo dan IMI Gelar Kegiatan Touring Ramadhan

Laporan : Ulya