Program Transformasi Kakao Berikan Manfaat Positif Petani di Koltim

waktu baca 3 menit

Kolaka Timur  – Loka karya yang diselenggarakan oleh Program Tracktions bekerja sama dengan para mitra kakao bertujuan untuk berbagi informasi terkait kajian proyek Traksi dan potensi kegiatan serta mendapatkan masukan program dari pemerintah dan para pihak lainnya-mencari cara yang sesuai untuk bersinergi dalam pengembangan kakao di Indonesia khususnya di Kabupaten, Kolaka Timur (Koltim).

Yang dimana dilakukan melalui tatap muka juga secara Virtual yang dilaksanakan secara serentak oleh 5 kabupaten di Indonesia yakni (Kolaka Timur, Luwu Utara, Poso, Jembrana, Tabanan, Sikka dan Ende)

Serta dihadiri oleh 7 Koperasi Tani yang terlibat dalam program ini dan yang focus pada peningkatan produksi dan kualitas kakao di Indonesia seperti Koperasi Gabungan Gapoktan (KGG) dari Koltim sebagai perwakilan dari koperasi tani di Sulawesi Tenggara.

Proyek ini didanai oleh Perusahaan Belanda / The Netherlands Enterprise Agency (RVO.nl) dan anggaran konsorsium yang dipimpin oleh Stitching Rainforest Alliance dalam kemitraan dengan Valhrona (Industri kakao terbesar diIndonesia yang ada di Bali), kalimajari, Disbun Jembrana dan Rikolto.

Program ini merupakan program kemitraan para pemangku kepentingan kakao, di Koltim sendiri dan dilaksanakan oleh Rainforest Alliance (RA)-Valhrona-Koperasi KGG-Pemda Koltim sesuai MoU program ini akan berjalan selama 5 tahun (2021-2025).

Yang di sampaikan oleh Wakil Bupati Koltim Hj. Andi Merya Nur Pemda Koltim siap mendukung dan menjadi mitra bersama dari program ini.

“Transformasi kakao dari petani menjual biji kakao asalan ke biji kakao fermentasi sampai produk turunannya akan didukung sepenuhnya dan menjadi perhatian penuh Pemda Koltim dalam bentuk anggaran APBD Koltim sehingga kesejahtraan petani kakao Koltim dapat terwujud melalui program Tractions SDGP ini,” ungkap dia.

Hal senada juga di sampaikan Konsultan Program SDGP Tractions Sultra Ahmad Maulana menuturkan bahwa ini sangat mengedepankan peran serta Pemuda Pemudi juga kaum perempuan dalam implementasi dilapangan yang mana program ini sangat sesuai dengan Visi Misi Pemda Koltim dalam upaya mensejahterakan petani.

“Khususnya Petani Kakao sehingga kehidupan mereka akan lebih baik dimasa yang akan datang, dan saya tak lupa juga bertrima kasih untuk program Tractions SDGP yang sudah berkenan membantu Koltim dari sector kakao,” tuturnya.

Dikatakannya juga, Program ini adalah program yang komprehensip dimana akses pasar telah disiapkan sehingga petani focus dalam pengelolaan kebun kakaonya saja dan menjual biji kakaonya ke organisasi induk dalam hal ini koperasi KGG, demikian juga dengan akses keuangan seperti bank yang ada di daerah diharapkan dapat turut serta berpartisipasi membantu dalam permodalan petani kakao.

“Diharapkan dari program ini petani dapat mengurangi biaya produksi, menaikkan
produksi secara kualitas dan kuantitas dan mengakses pasar premium (fermentasi) yang transparant dan berkelanjutan. Melalui koperasi KGG, petani kakao khususnya yang tergabung
dalam program ini di kecamatan Dangia Koltim optimis mampu menjadi pilot project untuk pasar premium dan produk olahannya di Sultra bahkan Indonesia,”tutupnya.

Turut hadir dalam kesempatan ini Bappeda, Diskoperindag, UKM, Dinas Perkebunan dan Holtikultura, Dinas Tanaman Pangan, Dinas PPPA, Badan Ketahanan Pangan, DPMD, Camat dan Para Kepala Desa, Perbankan Bank Sultra, BRI, Pedagang Lokal, Petani dan Koperasi KGG.

Laporan : Muhammad Al Priyasin