Ada Pro dan Kontra di Rapat Komite MAN 1 Konawe, Item Pembiayaan Bakal Direvisi

waktu baca 3 menit
Salah satu orang tua siswa MAN 1 Konawe.

KONAWE, SultraNews.co.id – Sebelumnya, mencuat Isu adanya dugaan pungli dana komite di sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Konawe.

Ada beberapa orang tua siswa yang membeberkan ke Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Laskar Anti Korupsi (LAK) Sultra, adanya pematokan pembayaran iuran komite sebesar RP 752.000 pertahunnya, yang mana akan dibayarkan per semester.

Akibatnya, pihak pengurus komite MAN 1 Konawe akhirnya melayangkan surat ke orang tua siswa untuk mengikuti rapat pada Sabtu (26/8/2023) kemarin.

Dalam rapat yang berlangsung di Aula MAN 1 Konawe, pengurus komite mengelar sesi tanya jawab. Dari pantauan Sultranews.co.id mereka (orang tua siswa red) nampaknya ada yang pro dan ada yang kontra.

Salah satu orang tua siswa yang kontra alias tidak setuju dengan ketetapan hasil rapat sebelumnya, sebagaimana yang tertuang dalam berita acara yakni Rp 752.000, dipertanyakan.

Salah satu orang tua siswa MAN 1 Konawe

Dari item pembiayaan yang telah tertera, menurutnya, tidak rasional. Sebab aitem pembiayaan non fisik seperti gaji honor GTT dan PHTT telah dibiayai Dana Bos.

Begitupula dengan item pembiayaan fisik seperti Pembangunan Gasebo, Lapangan Poli, Pembangunan Masjid, Penimbunan jalan dan lainnya, sudah tanggung jawab pemerintah.

“Sekolah ini adalah sekolah negeri. Untuk anggaran pembangunan fisik itu telah dianggarkan pemerintah, tidak mungkin lagi mau dibebani orang tua siswa melalui komite,” katanya.

Selain itu, ada juga orang tua siswa yang mempertanyakan kemana Dana Bos yang 500 juta lebih dipergunakan.

Suasana Rapat Komite MAN 1 Konawe

“Jika dana komite ini lagi akan dipergunakan untuk membiayai ini dan itu, lantas apa saja yang dibiayai Dana Bos? Ini harus jelas dan terbuka pada kami, sehingga tidak dobol pembiayaan,” ujarnya.

Disisi lain ada juga orang tua siswa yang setuju. Menurut dia, dana komite yang telah ditetapkan dirapat sebelunya, harusnya yang tidak hadir, menjadi konsekuensi dan harus mengikut apa yang telah disepakati.

“Harusnya ini sudah tidak dipermasalahkan lagi. Sebab kita selaku orang tua siswa tinggal mendukung apa yang telah menjadi program komite untuk membantu sekolah ini. Tidak mesti di umbar-umbar lagi, akhirnya muncul dipemberitaan dan viral,” kesalnya.

Abri, orang tua siswa yang ingin diketahui namanya mengatakan, inti dari pada iuran dana komite ini tidak lain semata-mata untuk meningkatkan mutu sekolah Madrasah ini.

Ketika mutu sekolah ini baik, maka secara tidak langsung anak atau siswa tersebut akan ikut merasakannya, utamanya prestasi akan baik pula.

Salah satu orang tua siswa MAN 1 Konawe.

“Intinya kami disini sangat mendukung. Pihak sekolah sangat mengharapkan partisipasi dari kita selaku orang tua siswa,” ujar Abri saat menemui media ini, usai rapat komite.

Abri menghimbau, agar persoalan internal komite tidak di besar-besarkan lagi. Intinya kami selaku orang tua siswa tidak keberatan dengan apa yang telah disepakati sebagaimana yang tertuang dalam berita acara yakni Rp 752.000 itu.

“Sekali lagi ini bukan pungutan, ini bukan pungli. Dana komite ini murni bantuan atau sumbangan orang tua siswa ke pihak sekolah, yangbsemata-mata untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah ini,” cetus dia.

Sementara itu, Ketua Komite MAN 1 Konawe H. Muh. Nusba, sangat bersyukur dan berterimakasih kepada lsm dan wartawan atas pemberitaanya.

Menurut H. Nusba, berkat dari pemberitaan hingga viral, orang tua siswa langsung berkumpul di Aula ini.

“Terimakasih pak wartawan. Berkat pemberitaanmu banyak orang tua siswa yang hadir. Karena sebelumnya orang tua siswa diundang hadir hanya berapa saja yang datang,” kesalnya.

Adapun hasil rapat, kata dia, kritik dan saran dari orang tua siswa bakal ditampung. Pastinya, hasil kesepakatan sebelumnya akan dilakukan revisi ulang.

“Intinya akan direvisi ulang. Secepatnya kami akan koordinasikan ke Kepala Sekolah lalu menuangkan kedalam berita acara,” jelas Nusba.

SN