Kasian, Pedagang Bakso di Kendari Jadi Korban Pemalakan Hingga Dianiaya Preman

waktu baca 2 menit
Korbsn ,r;skuksn perlawanan saat dianiaya preman di warung baksonya, pada Senin malam (22/6/2020) Foto. Screenshoot video rekaman CCTV

Kendari – Aksi pemalakan dan tindakan kekerasan di warung makan milik seorang warga di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), kembali terjadi.

Kali ini korbannya dialami oleh Mamet, seorang pedagang bakso yang sehari-hari berjualan di Kota Lama, Kota Kendari. Mamet mengaku didatangi dua orang preman dengan melakukan pemalakan dan kekerasan pada Senin malam (22/6/2020).

Preman itu mendatangi warung bakso milik Mamet dengan memesan makanan dengan cara memaksa dan mengancam.

“Kejadian pertama itu pada sore hari, salah seorang pelaku mendatangi warung yang kebtulan jaga adalah bapak saya. Dia minta bakso dikasihlah sama bapak saya tanpa bayar. Lalu tidak lama, dia (pelaku) datang lagi minta bakso kebetulan saya yang jaga dengan cara memaksa. Awalnya dia tidak mau bayar dan bicara sambil menggertak. Setelah saya bicara agak keras juga dia mau bayar, tapi dia tidak mau ambil baksonya lalu dia pergi,” ujar Mamet kepada Sultra News, Selasa (23/6/2020).

Beberapa saat setelah itu, tiba-tiba preman tersebut datang lagi namun tidak sendiri, kini berjumlah dua orang dengan gaya membentak-bentak seolah menantang. Salah seorang preman yang datang itu mendatangi korban dengan melontarkan kalimat kasar.

“Yang datang itu dua orang, datang-datang langsung pukul saya dan di keroyok. Saya tidak terima langsung saya balas dengan pukulan sampai dia lari ke luar warung. INi bukan yang pertama kali, sudah sering terjadi melakukan pemalakan dan kekerasan di warung saya,” kata Mamet.

Tidak terima atas perbuatan para preman itu, korban kemudian melapor di Polsek Kemaraya. Selain itu, korban juga mengalami luka pada bagian bibir akibat dianiaya oleh pelaku.

“Setelah kejadian itu saya langsung lapor di Polsek Kemaraya agar segera menangkap pelaku. Karena kalau ini tidak dilaporkan, saya kawatir jangan sampai preman itu datang lagi dan melakukan tindakan yang lebih parah lagi,” ucap Mamet.

Kapolsek Kemaraya, Iptu Ridwan saat dikonfirmasi membenarkan ada warga yang melaporkan warungnya didatangi oleh dua preman dengan melakukan tindakan penganiayaan.

“Kita sudah terima laporannya dan saat ini kasus sedang diselidiki dan mencari para pelaku,” jelas Ridwan saat dihubungi Sultra News melalui sambungan telepon selularnya. (SN)