Marak Wartawan ‘Siluman’ di Konkep, Forum Jurnalis Wawonii Ingatkan Pemda Waspada

waktu baca 2 menit
Foto. Ilustrasi

Konawe Kepulauan – Maraknya oknum wartawan yang kerap melakukan pemerasan di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara, membuat resah banyak pihak di daerah itu, Senin (8/6/2020).

Kepala Desa (Kades) hingga sekolah kerap jadi sasaran empuk para oknum wartawan ‘nakal’ melakukan pemerasan dengan dalih kasus.

Seperti yang banyak diketahui, marak oknum mengaku sebagai wartawan  menyalahgunakan profesi dengan gaya seakan-akan wawancara lalu ujung-ujungnya meminta sejumlah uang.

Padahal hal itu telah jelas melanggar kode etik yang tertuang dalam Undang Undang Pers No 40 Tahun 1999.

Menyikapi hal itu, Forum Jurnalis Wawonii (Forjuwan), meminta Pemerintah Daerah (Pemda) di Konkep, lebih waspada terhadap aksi oknum yang mengaku sebagai wartawan tersebut.

Ketua Forjuwan Konawe Kepulauan (Konkep), Abdul Karim mengatakan, wartawan gadungan atau Bodrex melancarkan aksinya ditingkatan kepala desa secara diam-diam bergaya seperti penyidik lalu muaranya memeras. Aksi mereka kebanyakan di desa-desa dan sekolah.

“Kita harus waspadai gelagat mereka. Olehnya itu kepada para Kades dan Kasek sebelum di wawancara minta dulu tanda pengenalnya dan apakah sudah melaporkan ke Pemda atau ke Kesbangpol terkait aktifitasnya di daerah ini. Jika mereka keberatan maka jangan layani oknum wartawan tersebut sebab sudah bisa kita tebak bahwa mereka bukan wartawan yang bekerja sesuai tugas-tugas kewartawanan,” ujar Karim.

Perlu diketahui juga, tahun 2018 pihak berwajib bersama tim saber pungli Konkep telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) kepada wartawan gadungan berlabel KPK.

Mereka melancarkan aksinya di desa dan sekolah di Konkep, namun akhirnya niat busuk mereka terbongkar. (B)

Laporan. Darsan

Editor. Yayan